EmitenNews.com - Akhir pekan lalu, indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street berhasil ditutup menguat. Itu terjadi setelah sepanjang September lalu mengalami tekanan cukup besar. Penguatan indeks ditopang saham-saham diuntungkan pembukaan ekonomi.


Maklum, produsen obat Merck, dan Ridgeback Biotherapeutics mengklaim obat oral untuk pengobatan Covid-19 mampu mengurangi risiko dirawat, dan kematian hingga 50 persen pasien dengan gejala ringan atau sedang. Saham biro perjalanan seperti Royal Carribean menanjak 3,8 persen, dan Las Vegas Sands 4,3 persen. Sementara itu, saham Southwest Airlines ditutup menguat 5,6 persen setelah JP Morgan menaikkan rekomendasi perusahaan penerbangan tengah mengalami pemulihan, dan diprediksi akan terus membaik. 


Efeknya, Dow Jones menanjak 483 poin (1,43 persen) menjadi 34.326, S&P 500 surplus 50 poin (1,15 persen) pada level 4.357, Nasdaq meroket 118 poin (0,82 persen) ke level 14.567, dan EIDO menguat 0,18 poin (0,83 persen) ke posisi 21.87. 


Sepanjang September, Dow Jones minus 4,8 persen, dan Nasdaq tekor 5,3 persen. Sedang S&P 500 mengalami koreksi 4,8 persen. Pelemahan indeks itu, dipicu kekhawatiran investor akan lonjakan inflasi, proses pemulihan ekonomi melambat akibat penyebaran varian delta, dan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga. 


Menilik data itu, Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas menyebut penguatan indeks bursa Wall Street seiring optimisme pemulihan ekonomi diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, lompatan sejumlah harga komoditas seperti minyak mentah, nikel, timah, emas, dan batu bara berpeluang menjadi sentimen positif tambahan indeks harga saham gabungan (IHSG).


Indeks sepanjang perdagangan hari ini, Senin (4/10) diprediksi bergerak menguat dengan support level 6.190, dan resistance level 6.270. Sejumlah saham laik beli antara lain JSMR support Rp3.870, resisten Rp3.990, RALS support Rp675, resisten Rp705, TINS support Rp1.450, resisten Rp1.490, dan ERAA support Rp580, desisten Rp600. (*)