EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergerak mix cenderung menguat. Mengikuti bursa regional tengah kompak menguat. Namun, pelaku pasar akan menanti rilis data loan growth September 2022.


Selain itu, para saudagar juga akan menanti keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada Kamis, 20 Oktober 2022 besok. ”Kami perkirakan IHSG bergerak pada rentang support 6870, dan resisten 6.810,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Rabu (19/10).


Secara teknikal, Indeks belum mampu untuk breakout resistance, namun masih berpotensi kembali menguat. Itu didorong indicator stochastic telah membentuk pola golden cross diikuti volume beli tinggi. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain PNIN, BBRI, MIKA, AMAR, BBYB, ARTO, CLEO, dan AMRT.


Pada perdagangan kemarin, Indeks surplus 0,05 persen menjadi 6.834. Beberapa sektor mengalami lonjakan antara lain sektor non-cyclicals naik 1,60 persen, sektor financial melesat 1,11 persen, dan sector properties & real estate melejit 0,66 persen. Investor asing membukukan net sell di pasar regular Rp847,25 miliar. Saham paling banyak dibeli pemodal asing di antaranya BUMI, UNVR, dan BEBS.


Sementara itu, tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak menguat. Pelaku pasar merespons positif rilis data industrial production September 2022 tumbuh 5,3 persen secara tahunan di atas konsensus pasar 3,4 persen. Selanjutnya, pasar menanti rilis data stok minyak dari API, dan EIA diperkirakan kembali naik.


Dan, pagi ini bursa Asia sukses mengorbit zona hijau. Itu ditunjukkan Indeks Nikkei 225 menguat 0,29 persen, dan Kospi menanjak 0,17 persen. Kenaikan bursa Asia didorong sentimen positif bursa saham AS Wall Street. (*)