EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street akhir pekan lalu berhasil rebound. Itu dipicu pernyataan terbaru dari salah satu pejabat The Fed yang membuat investor kini cukup yakin otoritas moneter tertinggi Amerika Serikat (AS) tersebut akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan 25 bps pada pertemuan mendatang. 

John C Wiliams, presiden dan CEO Federal Reserve Bank of New York sekaligus sebagai anggota The Fed yang mempunyai hak voting permanen menyatakan saat ini kebijakan moneter memang sedikit restriktif meski tidak seketat kebijakan sebelumnya. So, untuk jangka pendek ada ruang untuk penyesuaian lebih lanjut pada suku bunga acuan. 

Pernyatan John C Williams membuat probabilitas pemangkasan suku bunga cuan di Desember 2025 melonjak menjadi 70 persen dari sebelumnya kurang dari 40 persen. Penguatan indeks bursa Wall Street seiring pernyataan pejabat The Fed itu, diprediksi akan menjadi sentimen positif pasar.

Sementara itu, adanya aksi jual investor asing, dan koreksi harga sebagian besar komoditas diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Oleh karena itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 8.360-8.305, dan resistance 8.470-8.525.

Berdasar data dan fakta tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham andalan berikut. Yaitu, Bumi Resources Minerals (BRMS), Japfa (JPFA),  Semen Indonesia alias SIG (SMGR), Goto Group (GOTO), Merdeka Gold (MDKA), dan Elang Mahkota alias Emtek (EMTK).