EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kembali ditutup menguat untuk kali kedua secara berturut-turut. Itu seiring penguatan saham teknologi berkapitalisasi besar berhubungan dengan artificail intellegent (AI), dan adanya aksi korporasi. 

Setelah minggu lalu mengalami tekanan jual cukup besar dipicu pesimisme investor akan prospek teknologi kecerdasan buatan ke depan, saham Nvidia kemarin berhasil membukukan kenaikan 2,05 persen, diikuti saham sejenis seperti Advance Micro Device surplus 1,90 persen, dan Micron Technology 4,22 persen. 

Sementara itu, saham video games, Electronic Arts melonjak hingga 4,5 persen setelah perseroan mengatakan akan merubah status menjadi perusahaan private dari publik saat ini seiring adanya akusisi oleh PIF, Silver Lake dan Affinity Partners senilai USD55 miliar.

Lompatan indeks bursa Wall Street, dan harga komoditas mineral seperti emas, nikel, timah, dan tembaga diprediksi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Aksi beli investor asing berlanjut berpeluang menjadi tamabahan sentimen positif pasar. 

Sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 30 September 2025, indeks diprediksi melanjutkan penguatan. Indeks akan menjelajahi kisaran support 8.090-8.060, dan resistance 8.160-8.190. Berdasar data dan fakta Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku mengoleksi sejumlah saham berikut.

Yaitu, antara lain Hartadinata (HRTA), J Resources Asi Pacific (PSAB), Archi Indonesia (ARCI), Aneka Tambang alias Antam (ANTM), Semen Indonesia alias BSI (SMGR), dan Bank Neo Commerce (BBYB). (*)