EmitenNews.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengembangkan proyek peningkatan kapasitas angkutan batu bara. Itu dilakukan untuk memanfaatkan momentum lonjakan permintaan dalam memenuhi kebutuhan sektor energi domestik.


Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), menyebut perseroan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api berkapasitas 72 juta ton per tahun pada 2025. ”Kami telah menyiapkan dua jalur baru. Meliputi jalur utara dari Tanjung Enim dan jalur selatan dari Tarahan (Lampung),” tutur Arviyan, di Sumsel, Senin (15/3).


Untuk jalur utara dari Tanjung Enim-Dermaga Keramasan (Palembang), perusahaan menargetkan kapasitas angkutan menjadi 20 juta ton per tahun. Karena itu, PT KAI harus membangun dermaga baru di Keramasan (Palembang) dengan target beroperasi pada 2024. Sejauh ini, kapasitas angkut jalur utara hanya 5 juta ton per tahun berdasar catatan kuartal pertama 2020. Bukit Asam berharap kapasitas angkut bisa bertambah menjadi 7 juta ton pada kuartal tiga tahun ini.


Sementara itu, jalur selatan dari Tanjung Enim-Dermaga Tarahan-1 (Lampung) dilakukan pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 25 juta ton per tahun. Sedang Tarahan-2, dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun, direncanakan beroperasi pada Juli 2025.


Pengembangan kapasitas angkutan batu bara itu, dilakukan dengan cara menggandeng PT Pelindo II. Bukit Asam telah meneken perjanjian induk atau Head of Agreement (HoA) untuk pengembangan kapasitas angkutan batu bara dan/atau komoditas lain melalui sungai dan pelabuhan di Sumsel. ”Kerja sama pengembangan angkutan batu bara ini untuk menyukseskan tujuan pembangunan koridor ekonomi Sumsel sebagai lumbung energi,” tegasnya. (Rizki)