Adapun saat ini Waskita Karya masih memiliki sekitar 60 persen saham WSBP. Lalu publik 33 persen dan saham treasuri 7 persen. Adapun penetapan Waskita Karya sebagai pemegang saham pengendali akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan yang dijadwalkan pada 7 Juni 2023.

 

“Waskita berkomitmen sebagai pemegang saham pengendali, minimal memberikan akses bagi WSBP dalam rangka perolehan kontrak-kontrak baru. Dan juga dari sisi WSBP kita akan melakukan dalam RUPS mengenai pemberian hak-hak istimewa kepada waskita dalam rangka menjadikan waskita tetap sebagai pemegang saham pengendali,” imbuh Asep.

 

Dari sisi kinerja, Perseroan memperkirakan laba bersih yang berhasil dicatatkan sepanjang 2022 mencapai Rp 500 miliar. Laba bersih Waskita Beton tahun 2022 di atas Rp 500 miliar. EBITDA masih negatif, WSBP sampai tahun ini masih akan negatif. Target kami tahun depan mudah-mudahan EBITDA positif

 

Dengan besaran itu, sekaligus menandai perbaikan dari sisi laba di mana pada 2021 perseroan masih mencatatkan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 1,94 triliun.

 

Ke depan, Waskita Beton Precast optimis dan menargetkan kinerja perusahaan akan terus meningkat pada tahun ini serta tahun-tahun selanjutnya. Perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,3 triliun dan laba kotor tetap positif sesar Rp 300 miliar untuk 2023.

 

"Target pendapatan tahun ini Rp 2,3 triliun. Yang ini sudah breakdown, precast Rp 700–750 miliar, readymix Rp 500–550 miliar, dan construction Rp 950 miliar—1 triliun,” papar Asep.

 

Tidak hanya dari sisi kinerja keuangan, tetapi kinerja pemasaran akan ditargetkan tumbuh signifikan sebesar Rp 3,8 triliun atau naik lebih dari 100 persen dan realisasi 2022 sebesar Rp 1,5 triliun. Rinciannya, nilai kontrak dari produk precast sekitar Rp 900 miliar—1 triliun, nilai kontrak dari produk readymix sekitar Rp 900–950 miliar, dan nilai kontrak dari produk construction Rp 1,8 triliun.