EmitenNews.com—PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus berupaya meningkatkan pendapatan. Salah satunya, tahun ini ditargetkan NKB (Nilai Kontrak Baru) Waskita bisa mencapai Rp26 triliun, lebih tinggi dari tahun 2022.

 

Selama tahun 2022, Perseroan dengan kode saham WSKT terus mengejar nilai kontrak baru dari Ibu Kota Negara (IKN). Pada proyek IKN ini, Perseroan dengan kode saham WSKT ini memenangkan Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang dan pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4.

 

Lalu, Perseroan memenangkan pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara. Kemudian Perseroan juga memenangkan proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di KIPP IKN.

 

Tak hanya itu saja, tahun lalu, Perseroan mendapatkan proyek pekerjaan di Pelabuhan Patimban yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, lalu Perseroan telah melakukan strategic partnership Jalan Tol pada ruas Tol Cimanggis-Cibitung (CCT), Kanci-Pejagan (SMR) dan Pejagan-Pemalang (PPTR).

 

Maka pada akhir tahun atau per Desember 2022 lalu, Perseroan berhasil membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp20,23 triliun. President Director Perseroan Destiawan Soewardjono menjelaskan, Perseroan akan terus mengincar proyek secara selektif dimana pendanaannya akan terus dilakukan di tahun 2023.

 

“Alhamdulillah Kami di tahun 2022 mendapatkan banyak proyek-proyek yang prestisius, sebut saja proyek untuk mendukung kelancaran KTT G20 kemudian juga pembangunan Dermaga Patimban yang system pembayarannya tidak lagi turnkey. Tentunya secara cash flow lebih terjamin dan lebih feasible,” kata Destiawan Soewardjono.

 

“Lalu per Desember 2022, Perseroan berhasil meraih Nilai Kontrak Baru (NKB) dengan total Rp20,23 triliun hingga akhirr 2022. Itu semua berkat dukungan dari pemerintah dan tentunya berkat kemampuan dan kerja keras tim Waskita Karya,” lanjut Dia.

 

Destiawan kemudian menjabarkan, untuk tahun 2023 ini, Perseroan mempunyai tantangan yang besar, seperti menargetkan NKB senilai Rp20-25 triliun ditambah sisa nilai kontrak tahun lalu. Sementara untuk pendapatan usaha, Perseroan menargetkan Rp20-21 triliun atau naik sekitar 42,60 persen dari tahun 2022.

 

“Kami berharap memasuki tahun 2023 ini, Perseroan bisa mendapatkan proyek-proyek yang tidak hanya prestisius namun juga menguntungkan dan tentunya sustainable untuk kinerja keuangan Perseroan ke depannya. Target kinerja 2023, Perseroan juga terbilang cukup realistis dan tidak muluk sehingga diharapkan dapat dicapai sesuai rencana. Yang paling penting telah sesuai dengan GCG dan Risk,” ucap Destiawan Soewardjono.