EmitenNews.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) resmi merampungkan pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional, Bendungan Karian.

Peresmian ini dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Kabupaten Lebak, Banten pada Senin, 8 Januari 2024 lalu.


Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho menjelaskan, proyek yang menggunakan dana hibah dari Economic Development Cooperation Fund (EDCF) Korea Selatan dan APBN ini merupakan bendungan terbesar ketiga di Indonesia dan menjadi langkah positif bagi Pemerintah untuk kelola air dan energi.

Bendungan Karian merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dan menjadi bendungan terbesar ketiga di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Jatigede. 


"Memiliki area genangan seluas 1773 Ha dengan daya tampung bruto sebesar 314,7 juta m³ dan daya tampung efektif sebesar 207,48 juta m³,” tutur Hanugroho, dalam siaran pers, Selasa (30/1). 

Dia juga menjelaskan bahwa Bendungan Karian juga memiliki beberapa manfaat, di antaranya, dapat menjadi suplesi untuk Daerah Irigasi (D.I.) Ciujung seluas 22.000 Ha, Penyedia air baku untuk Kabupaten Lebak, Kota dan Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Provinsi DKI Jakarta sebesar 9,1 m³/detik. 


Selain itu sebagai pasokan air baku untuk Kota Cilegon serta Kabupaten Serang sebesar 5,5 m³/detik.

“Bendungan Karian juga bermanfaat sebagai pengendali banjir dengan kemampuan reduksi sebesar 657,5 m³/detik serta berpotensi menjadi pembangkit energi listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,8 MW," tambahnya. 

Ia juga berharap, bendungan ini dapat menjadi destinasi wisata air dan argo ekonomi untuk masyarakat setempat.  Sebagai informasi, proyek dengan total nilai investasi sebesar Rp1,8 triliun ini dikerjakan secara joint operation bersama DAELIM (Korea Selatan) dengan porsi 51%, Waskita Karya 22% dan Wijaya Karya 27%, sehingga Waskita memiliki porsi sebesar Rp 396 miliar.