EmitenNews.com—Pada Tahun Buku 2022, PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp220,7 miliar atau melonjak 17,98 persen dibanding capaian di 2021 yang senilai Rp187,07 miliar.

 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi Selasa (21/3), pertumbuhan laba bersih CEKA tersebut ditopang oleh kenaikan nilai penjualan di sepanjang 2022 yang sebesar 14,55 persen (year-on-year) menjadi Rp6,14 triliun.

 

Sejalan dengan adanya kenaikan penjualan, jumlah beban pokok penjualan CEKA di 2022 tercatat meningkat sebesar 14,4 persen (y-o-y) menjadi Rp5,72 triliun. Sehingga, laba bruto untuk Tahun Buku 2022 menjadi Rp421,61 miliar atau menanjak 16,44 persen (y-o-y).

 

Adapun jumlah laba usaha CEKA di 2022 tercatat Rp282,22 miliar atau melambung 24,24 persen (y-o-y). Sedangkan, laba sebelum pajak penghasilan pada tahun lalu sebesar Rp283,15 miliar atau meningkat 19,81 persen (y-o-y).

 

Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) untuk Tahun Buku 2022 yang sebesar Rp62,44 miliar, maka laba bersih tahun berjalan yang dicatatkan CEKA menjadi Rp220,7 miliar atau mengalami kenaikan 17,98 persen (y-o-y).

 

Per 31 Desember 2022, CEKA terpantau mampu menekan jumlah liabilitas hingga 45,73 persen (y-o-y) menjadi Rp168,24 miliar. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Desember 2022 tercatat meningkat 11,51 persen (y-o-y) menjadi Rp1,55 triliun.

 

Mengacu pada laporan keuangan CEKA, penurunan liabilitas hingga melebihi ambang 20 persen tersebut terutama dipengaruhi oleh berkurangnya jumlah utang usaha pihak berelasi sebesar 65 persen menjadi Rp61,14 miliar.

 

Selain itu, dipengaruhi pula oleh penurunan utang usaha pihak ketiga sebesar 60 persen menjadi Rp11,88 miliar dan menyusutnya jumlah utang pajak hingga sebesar 47,46 persen menjadi Rp9,53 miliar.