EmitenNews.com -Usai laporan keuangan semester I-2023, harga saham PT Woori Finance Indonesia Tbk (BPFI) terpantau sempat berbalik melejit hingga 5,29 persen ke level 398 dari harga pembukaan kemarin Jumat 21 Juli 2023, di posisi 378. Sebelumnya, harga saham perseroan hanya mampu bermain di zona merah hingga menyentuh level terendah 372.

 

Selama enam bulan pertama tahun ini, PT Woori Finance Indonesia Tbk (BPFI) mencatatkan laba bersih Rp42,27 miliar atau melonjak 58,26 persen dibanding capaian di periode yang sama 2022, yakni Rp26,71 miliar.

 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat (21/7), lonjakan laba bersih tahun berjalan 2023 tersebut ditopang pertumbuhan penghasilan sebesar 25,26 persen (year-on-year) menjadi Rp168,09 miliar.

 

Pada semester I-2023, total beban usaha BPFI tercatat meningkat 15,31 persen (y-o-y) menjadi Rp116,16 miliar. Sehingga, laba sebelum pajak penghasilan menjadi Rp51,93 miliar atau melesat 55,29 persen (y-o-y).

 

Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) di semester I-2023 sebesar Rp9,66 miliar, maka selama enam bulan pertama tahun ini BPFI berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan Rp42,27 miliar atau melambung 58,26 persen (y-o-y).

 

Per 30 Juni 2023, total liabilitas BPFI tercatat membengkak 52,36 persen menjadi Rp511,84 miliar dari Rp335,94 miliar pada 31 Desember 2022. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir semester I-2023 sebesar Rp1,02 triliun atau bertumbuh 4,3 persen dibanding posisi per 31 Desember 2022, senilai Rp980,53 miliar.

 

Perlu diketahui, lonjakan liabilitas BPFI lebih dipengaruhi peningkatan utang pada bank, yaitu Rp307,72 miliar, dibandingkan Tahun Buku 2022 senilai Rp107,17 miliar.