EmitenNews.com - Digitalisasi menjadi salah satu pondasi transformasi digital yang selama ini dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), atau BRI. Selama tahun 2023, tercatat sebesar 99% dari total transaksi BRI dilakukan melalui kanal digital. Sisanya secara konvensional di cabang atau unit kerja BRI. 

 

Dalam rilis, Jumat (23/2/2024), Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengungkapkan bahwa BRI menerapkan transformasi digital dengan mengimplementasikan tiga fokus pedoman utama. 

 

“BRI terus berupaya meningkatkan resiliensinya, fokus pada konsep open banking, serta memperkuat pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pembelajaran mesin (machine learning) untuk mendorong transaksi dan layanan keuangan menjadi lebih mudah, cepat, terintegrasi, dan praktis,” ungkapnya.

 

Transformasi BRIvolution digunakan sebagai guideline menjawab tantangan digital dan IT sebagai strategi mendukung business goals perseroan. Dengan begitu ke depan, perseroan memformulasikan tiga hal tersebut yang menjadi fokus dalam jangka menengah.

 

Di samping pencatatan transaksi digital, BRI mencatat pertumbuhan pemanfaatan open API atau BRIAPI telah dimanfaatkan pada lebih dari 23 jenis digital ekosistem dengan lebih dari 1.000 total partner. 

 

Kemudian pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) Sabrina terus menjadi garda terdepan customer handling dengan melayani 55,6 juta pesan yang masuk contact center BRI selama tahun 2023. Di tahun 2023, tingkat kepuasan layanan Sabrina atau Smart BRI New Assistant, sebuah asisten virtual untuk melayani kebutuhan perbankan nasabah BRI di seluruh Indonesia juga meningkat.

 

Sisi operasional dan infrastruktur data centers BRI juga telah memberikan pondasi yang andal. Hal ini dibuktikan dengan 3 (tiga) sertifikasi Tier III yang diperoleh dari Uptime Institute yaitu Tier Certification of Design Documents (TCDD), Tier Certification of Construction Facilities (TCCF), dan Tier Certification of Operational Sustainability (TCOS) untuk seluruh fasilitas BRI.

 

Dari sisi keamanan informasi, BRI telah memiliki kebijakan cyber security yang mengatur terkait keamanan informasi BRI secara bank-wide, dan fungsi pemantauan cyber threat secara kontinu untuk menjaga keamanan sistem BRI secara proaktif. BRI telah menyusun Enterprise Security Architecture dan kebijakan cybersecurity dengan menggunakan NIST Cyber Security Framework sebagai acuan. 

 

Pada tahun lalu BRI pun telah melakukan IT Maturity Assessment sesuai amanat Kementerian BUMN dengan score 4,66 dari 5,00 poin berdasarkan best practice COBIT 2019. BRI juga membuktikan kemampuan maturitas digital dengan capaian Tingkat 2 (skor 80,50 dari total 100), sesuai pedoman asesmen Otoritas Jasa Keuangan.