EmitenNews.com - PT Pertamina (Persero) berkomitmen terus terdepan menjadi pemimpin dalam mewujudkan swasembada energi nasional. BUMN migas ini, optimistis swasembada energi yang dicanangkan Presiden dalam empat tahun bisa diakselerasi. Produksi migas Pertamina berhasil menembus 1 juta barel setara minyak. Alhasil, Pertamina berkontribusi 69 persen minyak nasional dan 37 persen gas nasional.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan hal itu, dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (28/6/2025).

"Produksi BBM Kilang Pertamina saat ini telah memenuhi 70 persen kebutuhan BBM nasional, bahkan kebutuhan avtur dan diesel 100 persen dipenuhi dari kilang domestik," ujar Simon Aloysius Mantiri seperti ditulis CNBC Indonesia.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina berkomitmen melakukan inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi migas nasional. Terbaru, perusahaan pelat merah itu, berhasil meningkatkan produksi minyak 30 ribu barel di Blok Cepu yang diresmikan Presiden Prabowo pada Kamis (26/6/2025).

Pertamina sukses melakukan pengeboran 7 sumur baru di lapangan Banyu Urip dengan inovasi rig canggih yang dikembangkan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).

Dengan peningkatan ini, rata-rata produksi tahunan Blok Cepu pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 170.000-180.000 barel per hari. Hal itu dipercaya bakal semakin mengakselerasi terwujudnya swasembada energi nasional.

Pada sektor energi terbarukan, Pertamina juga tengah mengembangkan energi panas bumi di Ulubelu Gunung Tiga, Lampung dengan kapasitas 55 MW yang juga diresmikan Presiden Prabowo.

Pengembangan energi panas bumi di Ulubelu, akan mengokohkan Pertamina sebagai pengelola panas bumi terbesar di Indonesia. Saat ini, Pertamina mengelola panas bumi dengan kapasitas terpasang 1.877,5 MW, dengan produksi listrik dari panas bumi mencapai 4.827,22 gigawatt hour (GWh) per tahun.

Di luar itu, Pertamina juga mengembangkan energi bersih berbasis desa melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB) yang sudah menjangkau 172 wilayah. Program ini berhasil memproduksi energi bersih sebesar 733.559 Wp per tahun menjadikan langkah percepatan terwujudnya swasembada energi berbasis perdesaan sebagaimana  ditargetkan Presiden Prabowo.

Presiden percaya dengan tenaga surya setiap desa, Indonesia bisa swasembada energi. “Setiap kecamatan bisa swasembada energi, setiap kabupaten bisa swasembada energi, pulau-pulau terpencil juga akan punya energi dan bisa swasembada."

Presiden Prabowo mengemukakan hal itu dalam Peresmian Pembangunan dan Pengoperasian Energi Terbarukan di 15 Provinsi dan Peningkatan Produksi Minyak 30 Ribu Barel Blok Cepu, Kamis, 26 Juni 2025.

Presiden optimistis swasembada energi yang ditargetkan dalam empat tahun bisa diakselerasi. Optimisme Prabowo didukung oleh potensi sumber energi yang dimiliki Indonesia serta didukung teknologi yang tepat dalam pengelolaan energi nasional.

"Kita bersyukur memiliki sumber-sumber energi yang luar biasa. Sumber-sumber energi terbarukan, ada di kita, tinggal mengelola dengan baik. Hari ini bukti kemampuan bangsa Indonesia untuk menuju swasembada energi yang sangat menentukan bagi masa depan kita," ujar Prabowo Subianto.

Optimisme target swasembada energi tercapai lebih cepat didukung cadangan minyak dan gas yang besar terutama energi terbarukan. Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber energi terbarukan yang sangat besar sehingga setiap desa, kecamatan, kabupaten dan pulau bisa swasembada energi.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. ***