EmitenNews.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO) menandatangani kerja sama Program Penyediaan Telekomunikasi Selular 4G di Wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T). Sasarannya mendorong transformasi digital masyarakat Indonesia. Perseroan berkomitmen melaksanakan tugas dan tanggung jawab menyediakan layanan telekomunikasi dan data 4G di 132 titik di Sumatera.


Penandatangan kerja sama dilakukan oleh Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dan Direktur Utama BAKTI, Anang Latif, serta disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G Plate di Jakarta, Selasa (25/1/2022).


Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, suatu kepercayaan dari pemerintah untuk bersama BAKTI menyediakan layanan telekomunikasi dan data 4G di desa-desa terpencil tersebut. Melalui kerja sama ini, perseroan secara nyata ikut berkontribusi pada pembangunan nasional dan mensukseskan program pemerintah, sesuai bidang keahlian perseroan.


“Kebanggaan ini akan semakin bermakna lagi jika nanti masyarakat di desa-desa itu bisa menikmati dan memanfaatkan secara produktif layanan yang kita bangun di sana, sekaligus membuka akses lebih mudah ke dunia luar yang kini serba digital,” katanya.


Kerja sama dalam Program Penyediaan Telekomunikasi Selular 4G di daerah 3T, yang mencakup 132 titik di Area 1-Sumatera, yang berada di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Riau. Dengan tambahan 132 titik ini, semakin bertambah titik lokasi layanan di area 3T yang dikelola. Termasuk yang melalui program kerja sama dengan BAKTI sebelumnya, yang tersebar di 62 kabupaten dan 17 provinsi, termasuk di sejumlah pulau terpencil di Kawasan Timur Indonesia.


Dari daftar titik-titik lokasi jaringan 4G yang akan dikelola, di Sumatera, beberapa di antaranya berada di Samudera Hindia seperti Mentawai (Sumatera Barat), Nias (Sumatera Utara), serta Pulau Banyak dan Pulau Aceh (Aceh). Lalu ada juga Natuna dan Anambas (Kepulauan Riau) yang jauh di Laut China Selatan.


Selanjutnya di perairan Selat Malaka ada antara lain Pulau Jemur, Kecamatan Rupat Utara (yang berlokasi di Pulau Rupat), dan Kepulauan Meranti yang masuk Provinsi Riau. Titik lainnya di desa-desa terpencil yang tersebar di Kabupaten Singkil (Aceh), Kabupaten Pelalawan (Riau), Kabupaten Rokan Hilir (Riau), Kabupaten Bintan (Kepulauan Riau), Kabupaten Karimun (Kepulauan Riau), Kabupaten Seluma (Bengkulu), dan Kabupaten Pesisir Barat (Lampung).


Terpilihnya XL Axiata dalam tender pengelolaan jaringan 4G di Sumatera ini memperkuat komitmen perseroan untuk turut membangun jaringan 4G ke daerah terpencil. Di luar program ini, perusahaan sudah menegaskan komitmen kepada pemerintah untuk membangun jaringan 4G ke 861 desa terpencil.


Selain itu, pada program sebelumnya, perseroan juga terpilih untuk mengelola ratusan titik desa terpencil yang tersebar di berbagai provinsi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, hingga Papua dan Papua Barat.


Manajemen berharap, keikutsertaan pihaknya dalam menyediakan jaringan 4G, baik melalui program ini maupun perluasan jaringan secara mandiri, akan mampu ikut menghapus kesenjangan akses internet di area-area terpencil di berbagai daerah. Dengan tersedianya layanan data pita lebar ini, semoga akan memacu roda perekonomian masyarakat setempat. Selain itu, keberadaan layanan seluler 4G XL Axiata akan bisa menjembatani masyarakat sekitar dalam mengakses informasi yang setara dengan daerah lain. ***