EmitenNews.com - PT FinAccel Teknologi Indonesia (FTI) menguasai 75 persen saham Bank Bisnis Internasional (BBSI). Itu menyusul sapu bersih 35 persen setara 1.157.537.841 atau 1,15 miliar saham Bank Bisnis. Dengan aksi tersebut, dominasi induk Kredivo itu makin tak tertandingi. 


Berdasar ringkasan rancangan pengambilalihan yang dipersiapkan secara kolektif dengan Bank Bisnis, FTI akan membeli 505,03 juta saham atau 15,27 persen milik Sundjono Suriadi. Kemudian, FTI memborong 455,69 juta lembar atau 13,78 pesen milik PT Sun Land Investama. Dan, terakhir menyerok 196,82 juta saham atau 5,95 persen milik PT Sun Antarnusa Investment di Bank Bisnis.


Setelah Transaksi tuntas, formulasi kepemilikan saham Bank Bisnis berubah. Terbaru, FinAccel mengempit 75 persen, Sundjono Suriadi 4,91 persen, PT Sun Antarnusa Investment 4,17 persen, dan masyarakat 15,92 persen. ”Proses pengambilalihan itu, telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tutur Laniwati TJandra, Presiden Direktur Bank Bisnis Internasional, Senin (14/2).


Sebelum transaksi itu, komposisi pemegang saham Bank Bisnis meliputi PT Sun Antarnusa Investment 10,12 persen, PT Sun Land Investama 13,78 persen, PT FinAccel Teknologi Indonesia 40 persen, Sundjono Suriadi 20,18 persen, dan masyarakat 15,92 persen. ”Transaksi itu, untuk memenuhi kewajiban modal inti minimum, memanfaatkan kekuatan finansial, jaringan global, pengembangan teknologi perbankan digital menghadapi persaingan, dan pertumbuhan bisnis,” imbuhnya.


FinAccel mengambilalih Bank Bisnis dilatari keinginan mewujudkan salah satu rencana investasi untuk mengakomodir, dan menciptakan suatu peluang menarik bertransformasi ke arah digital bank. Itu dirancang memenuhi kebutuhan target pelanggan Indonesia baik segmen ritel, dan UMKM. FinAccel juga akan membangun produk, layanan, mendukung penyediaan keahlian, dan modal.


Melalui peluncuran produk perbankan digital itu, FTI ingin melayani nasabah khususnya segmen ritel, UMKM, membantu mengakselerasi pertumbuhan product domestic bruto (PDB) negara Indonesia, mendukung gerakan pemerintah mendongkrak literasi keuangan, dan akses perbankan sektor UMKM.


Sumber dana akuisisi itu, dari internal FTI. Bukan dari pinjaman atau fasilitas perbankan atau pihak lain. Juga tidak diperoleh atau untuk tujuan pencucian uang, dan tidak diperoleh dari hal-hal lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan berlaku. Bank Bisnis mematok pengambilalihan tersebut rampung pada 7 April 2022. 


Oleh karena itu, Bank Bisnis akan menggeber Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 18 Maret 2022. Sekadar informasi, FinAccel masuk Bank Bisnis pada Mei 2021 dengan kepemilikan 24 persen. Selanjutnya pada Oktober 2021, FinAccel meningkatkan porsi kepemilikan saham menjadi 40 persen. (*)