EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menatap penuh rasa optimis penggalangan dana melalui pasar modal indonesia di tahun 2022 bakal lebih atraktif. Bahkan berdasarkan data teranyar, emiten-emiten tengah giat melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui skema right issue.

 

Menanggapi hal itu, I Gede Nyoman Yetna, sebagai Direktur Penilaian Perusahaan BEI, menyatakan bahwa Berdasarkan catatan kami, sampai dengan 8 April 2022, pada pipeline right issue BEI saat ini terdapat 35 perusahaan dengan perkiraan dana yang dihimpun melalui right issue yaitu sebesar Rp20,3 triliun. 

 

Sedangkan untuk sektor-sektor perusahaan yang berada dalam pipeline right issue adalah sebagai berikut : 13 Perusahaan dari sector Financials, 5 Perusahaan dari sector Basic Materials, 4 Perusahaan dari sector Energy, 3 Perusahaan dari sector Properties & Real Estate, 2 Perusahaan dari sector Infrastructures, 2 Perusahaan dari sector Consumer Non-Cyclicals, 2 Perusahaan dari sector Consumer Cyclicals, 1 Perusahaan dari sector Technology, 1 Perusahaan dari sector Industrials, 1 Perusahaan dari sector Healthcare dan 1 Perusahaan dari sector Transportation & Logistics.

 

Lebih lanjut Nyoman menambahkan, pada tahun 2022 ini, kami optimis penggalangan dana di pasar modal Indonesia masih bertumbuh dengan baik yang ditunjang oleh keberlangsungan pemulihan ekonomi. Berdasarkan data BEI, beberapa indikator pasar modal seperti minat perusahaan yang akan melakukan penggalangan dana dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pertumbuhan positif. Jumlah investor di pasar modal Indonesia juga mengalami tren yang meningkat.

 

Kondisi pasar modal yang kondusif  tidak terlepas dari dukungan otoritas pasar modal dan stakeholders yang ada di pasar modal. Seluruh stakeholders pasar modal yang disupervisi oleh OJK terus berupaya menjadikan Pasar Modal Indonesia lebih inklusif. Beberapa kemudahan dan relaksasi telah diberikan bagi semua tingkatan perusahaan yang diwujudkan dengan berbagai penyesuaian peraturan dan penyusunan kajian terkait mekanisme pencatatan saham.

 

“Kami yakin bahwa semua hal positif di atas turut memberikan optimisme tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya,” tutup Nyoman.

 

Berdasarkan data EmitenNews.com ada beberapa yang sudah mengantongi restu pemegang sahamnya seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) yang menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7,12 miliar lembar. Saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan target dana Rp1,89 triliun.

 

PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengn Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue dengan menawarkan sebanyak 154.428.891 saham baru. Untuk memuluskan rencana itu, perseroan akan meminta persetujuan pelaksanaan right issue dengan harga tebus Rp900 per saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2022 dengan target dana lebih dari Rp138,98 miliar..


PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) menggelar right issue dengan melepas sebanyak 14.840.555.748 lembar saham seri B bernominal Rp50 per lembar. Right issue itu disertai dengan penerbitan waran seri I sebanyak-banyaknya 2.968.111.149 lembar saham dan RUPS akan dilakukan pada 18 Mei 2022.


PT Lancartama Sejati Tbk (TAMA) right issue dengan harga pelaksanaan Rp75 per saham. Setiap pemegang 5 saham lama  mendapat 1 HMETD atau rasio 5:1. Setiap  I HMETD berhak membeli saham perseroan dengan harga pelaksanaan mulai 14 hingga 27 Juni 2022. Dari aksi korporasi yang akan digelar oleh emiten konstruksi ini hanya mencapai Rp16,5 miliar.