Akselerasi Proyek Strategis, Adhi Karya (ADHI) Dapat Restu Right Issue 7,12 Miliar

EmitenNews.com - PT Adhi Karya (ADHI) mendapat restu menerbitkan right issue maksimum 7,12 miliar lembar. Penerbitan saham seri B itu dibanderol nilai nominal Rp100 per lembar. Aksi korporasi itu, akan disesuaikan dengan kebutuhan dana perseroan.
Sebagai tindak lanjut persetujuan right issue tersebut, Adhi Karya melakukan penambahan modal dasar melalui perubahan anggaran dasar dengan tujuan untuk menjaga saham portepel. Selain itu, perubahan anggaran dasar tersebut juga mencakup penyesuaian klasifikasi baku lapangan usaha indonesia (KBLI) 2020.
Penyesuaian terhadap KBLI 2020 merupakan bentuk integrasi dan sinkronisasi data lapangan usaha Indonesia. Perubahan KBLI itu, diharap memberi kemudahan Adhi Karya dalam perizinan untuk menjalankan keseluruhan bisnis (ease of doing business). Itu untuk meningkatkan kapasitas, dan pengembangan usaha melalui proyek sesuai lini bisnis perseroan.
Dengan demikian, kinerja menjadi lebih efektif dan efisien. Selanjutnya, juga untuk mendukung percepatan pembangunan proyek strategis nasional (PSN), sehingga dapat memberikan dampak berantai secara luas dari pembangunan (multiplier effect).
Dana hasil right issue untuk penyelesaian rencana alokasi penggunaan dana untuk penyertaan proyek investasi Adhi Karya berupa Jalan Tol, SPAM (Pengelolaan Air), Pengelolaan Limbah, dan Preservasi Jalan. Kalau sebagian atau seluruh dana hasil right issue untuk transaksi transaksi material, afiliasi, dan/atau mengandung benturan kepentingan menurut peraturan berlaku di bidang pasar modal, perseroan akan mematuhi peraturan-peraturan berlaku. (*)
Related News

Disebut Mau IPO, Anak Usaha EMTK Grup Lapor Kinerja Keuangan Terbaru!

Investor Singapura Divestasi Rp196,5 Juta di ITSEC Asia (CYBR)

DKHH Genap 5 Tahun, Ekspansi Layanan Kesehatan Masyarakat

RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) Besok! Alexandra Askandar Dirut Baru

Makin Boncos, WMPP Semester I-2025 Defisit Rp1,48 Triliun

Drop 22 Persen, Emiten HT (BMTR) Medio 2025 Raup Laba Rp328 Miliar