EmitenNews.com - PT Multi Artha Pratama (MAP) bersiap melakukan tender offer atau penawaran tender wajib. Itu setelah anak usaha Agung Sedayu Group (ASG) tersebut mencaplok 328 juta saham atau setara 80 persen PT Pratama Abadi Nusa Industri (PANI).


Penawaran tender dilakukan untuk menawar membeli saham investor lain termasuk investor publik setelah terjadi perubahan pengendali atas saham Pratama Abadi. Perseroan telah menyerahkan dokumen tender offer kepada pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Merespons permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia (BEI), Prilli Budi Pasravita Soetantyo, Direktur Utama Pratama Abadi  menyebut PT MAP melalui perseroan berencana melakukan investasi, dan mengembangkan bisnis pada perusahaan real estate. Selain itu, perusahaan juga memperkenalkan pengendali baru.


Berkedudukan di Jakarta Utara, PT MAP berdiri pada 2002 lalu, merupakan perusahaan pengembang properti berpusat di Jakarta dan mengkhususkan diri pada pengembangan properti sebagai solusi bisnis dan one stop living atau dikenal juga sebagai konsep hunian terpadu.


Portofolio perusahaan terfokus di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK) terdiri dari berbagai jenis properti. Misalnya, township, ruko, apartemen, gedung perkantoran, mal hingga hotel. Selanjutnya, PT MAP dimiliki PT Agung Sedayu, dan PT Tunas Mekar Jaya dengan kepemilikan saham masing-masing 50 persen.


Selain taipan Sugianto Kusuma (Aguan) sebagai pemilik dan pendiri Agung Sedayu, ada nama Hindarto Budiono menguasai 49,99 persen saham PT MAP secara tidak langsung. Hindarto, merupakan Komisaris Utama Net Sekuritas, dan memiliki 59,5 persen saham perusahaan broker tersebut. Net Sekuritas, broker bersandi OK terafiliasi dengan Salim Group.


PT MAP tercatat dinakhodai Surya Pranoto Budihardjo, sebagai direktur utama, dan politikus kawakan asal Papua Freddy Numberi sebagai komisaris utama perusahaan. Sebagai politikus, Freddy pernah menjabat sebagai Gubernur Irian Jaya ke-11, dan pernah menjadi menteri dengan tiga jabatan berbeda yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara ke-8 pada era Presiden Habibie, Menteri Kelautan dan Perikanan ke-4 pada masa  Presiden Gus Dur, dan Menteri Perhubungan ke-34 era Presiden SBY.


Susunan lengkap dewan direksi dan komisaris PT MAP sebagai berikut. Direktur Utama Surya Pranoto Budihardjo, Direktur I Belly Djaliel, Direktur II Yohanes Edmond Budiman, Direktur III Insinyur Sukarman, Direktur IV Nano Sampono, Komisaris Utama Freddy Numberi, Komisaris I Harris Then, dan Komisaris II Kho Cing Siong. (*)