EmitenNews.comPT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) pada semester I 2022 hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp159,8 miliar atau ambles 46,91 persen dari periode sama tahun 2021 yang terkumpul Rp301,02 miliar.

 

Merujuk pada data laporan keuangan Prodia yang dimuat pada laman BEI. Disebutkan, hal ini disebabkan oleh penjualan PRDA yang melorot 16,25 persen atau hanya  sebesar Rp1,04 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,23 triliun dan laba usaha juga jebol 48,35 persen jadi Rp188,8 miliar sangat jauh dari pencapaian periode sma tahun sebelumnya yang tercatat Rp365,53 miliar..

 

Sementara itu untuk total aset lancar perseroan sebesar Rp1,5 triliun dengan total aset tidak lancar sebesar Rp972,1 miliar. Sehingga jika dibandingkan dengan posisi laporan keuangan per 31 Desember 2021, maka total aset perseroan sedikit turun sebesar 10% dimana saat itu aset sebesar Rp2,45 triliun.

 

Direktur Utama PRDA, Dewi Muliaty, menjelaskan pada periode itu total liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp203,8 miliar dan liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp199,8 miliar. Sementara untuk total liabilitas perseroan mengalami koreksi ke Rp403,6 miliar.

 

"Total ekuitas tercatat sebesar Rp2,04 triliun, menjadikan total liabilitas dan ekuitas perseroan juga mengalami koreksi sebesar Rp2,44 triliun," ucap Dewi dalam keterangannya, Jumat (29/7).

 

Laporan arus kas semester I tahun 2022 PRDA mencatatkan aktivitas operasi sebesar Rp165,0 miliar dan arus kas dari aktivitas investasi tercatat sebesar Rp40,1 miliar. Arus kas dari aktivitas pendanaan mengalami kenaikan sebesar negatif Rp374,3 miliar bila dibandingkan dengan semester I tahun 2021 yaitu negatif Rp165,0 miliar.

 

Oleh karena itu, kas dan setara kas perseroan pada semester I tahun 2022 tercatat sebesar Rp438,7 miliar. Ini lebih tinggi dibandingkan dengan kas dan setara kas pada semester I tahun 2021 sebesar Rp473,3 miliar. Posisi keuangan perseroan masih sangat sehat dan kuat untuk membiayai bisnis dan kegiatan operasional Perusahaan sampai pada akhir tahun buku 2022.

 

"Di tengah ketidakpastian situasi global yang berpengaruh pada pergerakan ekonomi masyarakat di Indonesia, Perseroan masih mempertahankan kinerja yang stabil," sambungnya.

 

Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan secara konsisten. Salah satu caranya adalah dengan terus berinovasi demi menjaga ekosistem kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan begitu Prodia dapat mempertahankan eksistensinya sebagai layanan kesehatan swasta terbaik dan terdepan di Indonesia.