EmitenNews.com - CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Walujo kembali borong saham GOTO atas nama pribadi. Ini peristiwa kali kedua ia melakukan itu dalam kurun waktu berdekatan. 

 

Analis mengapresiasi “kehadiran” orang nomor satu GOTO di tengah laju penurunan harga saham akibat panic selling. Manuver ini dianggap sebagai bentuk optimisme kepada masa depan GOTO dan salah satu strategi menenangkan pasar.

 

Analis Pintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan pembelian saham oleh direksi atau komisaris pada perusahaan public adalah hal yang umum terjadi di bursa. "Sebagai CEO, aksi pembelian saham GOTO menyiratkan 2 hal. Pertama adalah optimisme untuk mencapai target bisnis yang dalam jangka pendek adalah mencapai adjusted EBITDA positif. Kedua adalah melihat momentum atau peluang opportunity to buy dengan harga yang sudah terdiskon," ujarnya dalam pernyataan Selasa (17/10/2023).

 

Kepala riset Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwijaya juga menyatakan hal yang sama. “CEO GoTo membeli saham saat koreksi mensinyalkan bentuk optimisme di tengah panic selling yang terjadi, sehingga tentu menjadi sentimen positif di tengah gejolak pasar,” katanya. 

 

Selain itu, imbuhnya, pembelian di harga pasar oleh CEO juga dapat ditangkap oleh investor bahwa harga saham sudah undervalued dan sudah on-track menuju profitabilitas

 

Sebelumnya CEO GOTO Patrick Walujo mengumumkan pembelian saham GOTO sebanyak 148,15 juta saham dengan nilai total Rp10 miliar. Pembelian ini terjadi ketika saham GOTO tertekan hingga koreksi 19,4%, namun berhasil rebound dan ditutup di level Rp66.

 

Dalam Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/10/2023), Patrick Walujo memborong 148,15 juta saham GOTO senilai Rp 10 miliar. Patrick menyatakan tujuan pembelian saham ini untuk investasi.

 

Dengan pembelian ini Patrick Walujo memiliki saham GOTO secara pribadi sebanyak 211,07 juta saham atau setara dengan 0,02% dari seluruh saham GOTO. Di luar kepemilikan saham pribadi, Patrick juga memiliki saham GOTO melalui Northstar Group

 

Sebelumnya Riset Mandiri Sekuritas menyebutkan tidak ada kaitan penurunan harga saham dengan fundamental GOTOdan kabar yang menyebutkan bahwa TikTok Shop bakal masuk lagi ke Indonesia.