Ancaman Resesi, Analis: Investor Sebaiknya Kurangi Portofolio Saham, Perbanyak Posisi Cash
EmitenNews.com - Resesi ekonomi diprediksi mulai akan melanda Pada tahun 2023. Dan, Indonesia masuk dalam daftar negara Asia yang berpotensi mengalami resesi ekonomi. Ancaman resesi ini tentunya akan menghantui dan tidak sedikit berdampak terhadap pasar modal Indonesia.
Terkait hal tersebut, Analis PT Kanaka Hita Solvera (KHS) Andhika Cipta Labora, membeberkan beberapa tips dan langkah yang harus dilakukan khususnya Investor di tengah ancaman resesi ekonomi tersebut.
"Ditengah ancaman resesi sebaiknya para investor perlu mengurangi portofolio di instrument saham dan perlu memperbanyak posisi cash," tegas Andhika saat menjawab pertanyaan wartawan, melalui aplikasi WhatsApp, Kamis (21/7/2022).
Tak hanya itu, Andhika juga merekomendasikan beberapa saham pilihan yang patut dicermati investor. Saham - saham tersebut dinilai tahan terhadap ancaman resesi ekonomi.
"Saham sector defensive yang menarik untuk dilirik para investor di saat resesi seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)." ujarnya.
Selain itu, Andhika juga menyarankan, bagi para investor untuk menhindari beberapa saham. Karena disinyalir, saham - saham tersebut di khwatirkan akan terguncang atau berdampak besar jika resesi ekonomi terjadi nanti.
"Sektor Teknologi perlu dihindari apabila terjadi resesi, karena akan ada kenaikan suku yang membuat beban bunga emiten - emiten teknologi akan naik juga," pungkasnya.
Advertorial
Related News
Berhasil Tahan Laju Konversi Lahan Pertanian, KTNA Puji Pemerintah
Menteri PUPR Setuju Syarat Gaji Penerima FLPP Naik Jadi Rp12 Juta
Pertamina International Shipping Percepat Capaian Target Nol Emisi
Harga Emas Antam Hari ini Naik Rp8.000 per Gram
Menteri KKP Ungkap Satu Model Budi Daya Lobster Mampu Hasilkan Rp48M
Pernah Alami e-Toll Kedaluwarsa, Dengarlah Penjelasan Jasa Marga