EmitenNews.com—PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) optimistis dapat mempertahankan kinerja positif pada 2023. Perseroan bahkan menargetkan pendapatan mencapai Rp 1,1 triliun pada 2023.


Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Winarto mengatakan, keyakinan itu merujuk pada tren kinerja Pembangunan Jaya Ancol yang mulai cerah seiring dengan longgarnya mobilitas pasca pandemi Covid-19.


"Pendapatan tahun 2023 kita rencanakan menjadi Rp 1,1 triliun. Di mana angka tersebut semakin mendekati pendapatan sebelum Covid-19,” kata Winarto dalam paparan publik perseroan, Jumat (2/12/2022).


Kendati pendapatan perseroan terpukul selama pandemic COVID-19, tetapi Winarto mengakui ada hikmah dibalik kondisi tersebut. Dia menilai, perseroan berhasil melakukan evaluasi dan memperbaiki baik dari sisi manajemen maupun keuangan.


"Pandemi memberi kesempatan bagi kita untuk melakukan efisiensi sedemikian rupa sehingga struktur biaya kita terhadap revenue akan menjadi lebih baik,” imbuh dia.


Bersamaan dengan itu, pengunjung per September juga naik 148 persen atau sebanyak 5,29 juta pengunjung. “Di tahun 2023 nanti strategi kami adalah kemudian meningkatkan revenue, profitabilitas perusahaan dengan melakukan kontrol yang ketat dan efektif serta efisien khususnya biaya opex kita,” pungkas Winarto.


PJAA mengalokasikan capex tahun 2023 adalah sekitar Rp251 miliar, laba sekitar Rp300 miliar  dan pendapatan di targetkan Rp1,1 triliun.


Dari sisi kinerja, perseroan mengatakan ancaman resesi 2023 tidak terlalu membuat mereka khawatir. Hal ini bisa di lihat dari capaian 2022 dimana  sepanjang pandemi 2020 sampai hari ini kita tidak ada PHK terhadap karyawan dan kondisi kami tetap terjaga, karena kami paham pandemi pasti berlalu dan karyawan sangat dibutuhkan dalam pengembangan kedepan, kata Direktur Utama PJAA Winarto.


“Dibalik optimisme kita dalam menyikapi pandemi, kita juga dihadapi oleh resesi, PJAA yang bergerak di sektor rekreasi kami bersyukur di dominasi market lokal dan mereka sangat tangguh, bahkan dalam beberapa kondisi tertentu market lokal tetap jalan, maka kami tetap optimis untuk target 2023 dengan pendapatan Rp1,1 triliun dapat tercapai.


Adapun pengembangan bisnis yang dilakukan ancol terus berjalan sesuai dengan road map bisnis perseroan. Salah Satunya adalah masjid apung yang saat ini sudah memasuki dalam pematangan dalam konsep dengan arsitek, dan termasuk dalam target PJAA di 2023.


Menyikapi issue yang sedang bergulir kencang saat ini yaitu kenaikan upah, PJAA mengatakan kenaikan UMP 2023 bukan bagian dari efisiensi strategi perseroan dan perseroan sudah menyiapkan untuk hal itu. Untuk tahun depan kami tidak akan menaikkan tiket tahun depan khususnya di gerbang, kami justru akan lebih melakukan strategi promosi lebih masif, kata Direktur Keuangan PJAA Daniel Nainggolan.


Bahkan saat ini perluasan kawasan ancol juga sudah memasuki kajian, amdal sudah terselesaikan namun, pada 2023 kita akan fokus pada pelaksanaan yang sudah dikaji pada sebelumnya, jadi masih ada waktu perpanjangan dan memantapkan kajian-kajian yang lalu. “Saat ini dalam kajian, biaya kajian tidak besar namun biaya investasi akan disebutkan setelah rampungnya kajian,” ujar Daniel.


Adapun dari sisi keuangan perseroan mengatakan kredit modal kerja dari Bank DKI dan utang yang ada saat ini masih dalam kondisi yang sangat aman. Cash kita saat ini Rp450 miliar sangat baik, jadi kita menjaga keuangan kita sangat prudent , karena untuk yang kredit investasi baru ada pembayaran pada 2024. Untuk obligasi juga akan di bayar pada 2024 dan 2025.