EmitenNews.com - Kapuas Prima Coal (ZINC) per 30 September 2023 mentabulasi laba bersih Rp11,16 miliar. Anjlok 48 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp21,84 miliar. Alhasil, laba per saham susut menjadi Rp0,44 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp0,87.

Perosotan laba itu menyusul penjualan melorot 32 persen menjadi Rp372,74 miliar dari edisi sama 2022 senilai Rp551,81 miliar. Beban pokok penjualan turun menjadi Rp289,91 miliar dari periode sama tahun 2022 sebesar Rp389,95 miliar. Laba kotor Rp82,83 miliar, drop dari edisi sama tahun sebelumnya Rp161,85 miliar.

Beban penjualan Rp24,35 miliar, menyusut dari Rp45,54 miliar. Beban umum dan administrasi Rp36,47 miliar, mengalami koreksi dari Rp52,92 miliar. So, total beban usaha Rp60,83 miliar, turun dari periode sama tahun 2022 senilai Rp98,46 miliar. Laba usaha Rp21,99 miliar, susut dari Rp63,38 miliar. 

Beban bunga Rp72,22 miliar, susut dari Rp80,39 miliar. Laba selisih kurs Rp69,22 miliar, menanjak dari Rp35,6 miliar. Administrasi bank Rp4,37 miliar, bengkak dari Rp2,33 miliar. Pendapatan bunga pinjaman Rp4,92 juta dari nihil. Pendapatan sewa Rp225 juta stagnan dari Rp225 juta. Pendapatan bunga bank Rp93,58 juta dari Rp168,04 juta. 

Keuntungan atas penjualan aset tetap Rp62,13 juta, anjlok dari Rp11,3 miliar. Lain-lain bersih Rp104,4 juta, melorot dari Rp1,73 miliar. Beban lain-lain bersih Rp6,88 miliar, menyusut dari Rp33,68 miliar. Laba sebelum manfaat pajak penghasilan Rp15,1 miliar, susut dari Rp29,69 miliar. Beban pajak penghasilan bersih Rp8 miliar, susut dari Rp16,74 miliar.

Laba tahun berjalan Rp7,09 miliar, menukik dari edisi sama tahun sebelumnya Rp29,69 miliar. Jumlah ekuitas Rp780,21 miliar, naik dari akhir 2022 sebesar Rp773,12 miliar. Total liabilitas Rp1,81 triliun, bengkak dari akhir 2022 senilai Rp1,7 triliun. Total aset Rp2,59 triliun, menanjak dari episode akhir 2022 sejumlah Rp2,47 triliun. (*)