EmitenNews.com - PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) menyiapkan infrastruktur lengkap dengan total investasi hingga USD12 juta untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas pengeboran.

 

Direktur Utama Wintermar Offshore Marine Sugiman Layanto menjelaskan, saat ini perseroan memiliki tujuh platform supply  vessel, tiga di antaranya dalam tahap docking untuk reaktivasi dan diharapkan siap beroperasi pada semester II-2022.

 

"Hal ini untuk mengantisipasi tahun 2023 yang lebih kuat sejalan dengan adanya peningkatan jumlah proyek pengeboran lepas pantai yang disetujui dan terkait peningkatan permintaan armada OSV," jelasnya dalam paparan publik, baru-baru ini.

 

Wintermar telah mengucurkan dana hingga US$ 12 juta untuk tiga platform supply  vessel dan anchor  handling  tug  supply baru, yang dilakukan perseroan sejak November 2021.

 

Untuk diketahui, saat ini jumlah rig global telah meningkat secara stabil sejak beberapa bulan terakhir, yang diikuti dengan peningkatan utilisasi offshore  supply  vessel (OSV) yang meningkat secara global. Begitu pula dengan tarif sewa.

 

Untuk meningkatkan hasil armada, lanjut Sugiman, WINS memperbaiki komposisi armada lewat penjualan dan pembelian armada tertentu. "Sebesar 95% armada saat ini terkonsentrasi pada armada yang bernilai lebih tinggi," jelasnya.

 

Menurut Sugiman, keyakinannya akan peningkatan tarif sewa kapal lepas pantai tak lepas dari permintaan kapal OSV yang sedang meningkat sejalan peningkatan proyek pengeboran lepas pantai. Namun, peningkatan permintaan ini tidak diimbangi dengan armada OSV yang siap beroperasi sangat terbatas karena situasi industri yang kurang baik beberapa tahun terakhir.

 

Begitu pula dengan sektor energi terbarukan yang juga diproyeksikan akan meningkat dalam jangka panjang dan investasi pada migas diproyeksikan tetap stabil dalam memenuhi kebutuhan energi dunia.

 

"Sebagai operator armada OSV, WINS akan diuntungkan dengan permintaan yang lebih tinggi atas armada yang semula diperuntukkan industri migas. Namun, ke depannya tambahan permintaan diharapkan datang dari industri ladang angin lepas pantai," tutur dia.