EmitenNews.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menargetkan untuk memperluas implementasi layanan digitalisasi tiket online ke-10 pelabuhan penyeberangan lainnya pada tahun ini. Perluasan program digitalisasi pada pembelian tiket kapal ferry secara online ini sejalan dengan program yang telah dicanangkan.


Dimana hingga akhir 2023 lalu, ASDP sukses menerapkan digitalisasi layanan tiket online di 20 pelabuhan, diantaranya adalah Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, Kamal, Pototano, Kayangan, Tanjung Kalian, Gorontalo, dan Pagimana.


"Rencananya empat pelabuhan penyeberangan di cabang Ambon menjadi yang pertama untuk diterapkan digitalisasi tiket online di tahun ini. Kemudian untuk pelabuhan lainnya akan diterapkan secara bertahap dengan target total 10 pelabuhan penyeberangan," urai Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin, pada Kamis (15/2/2024).


Cabang lainnya yang direncanakan akan segera mendapatkan tambahan fasilitas sistem pembayaran online adalah cabang Batulicin, Bajoe, Ternate, dan Bitung.


Menurut Shelvy, penerapan digitalisasi pada pembelian tiket yang dilakukan secara online mempermudah pengguna jasa untuk mendapatkan tiket ferry yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja (tidak perlu berebutan antri di pelabuhan). Potensi terjadinya kepadatan di area pelabuhan penyeberangan pun dapat diminimalisir dengan baik karena populasi nya tersebar secara merata sesuai dengan kuota tiket yang dibuka.


Pengguna jasa juga akan menerima e-tiket secara real time setelah? proses pembayaran tiket dilakukan, yang kemudian pengguna jasa dapat menunjukkan e-tiket tersebut di pelabuhan untuk dapat melakukan check in sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.


Lebih lanjut, Shelvy menjelaskan sejarah perubahan pembelian tiket di ASDP dimana sebelum akhir 2008, ASDP masih menerapkan penjualan tiket sobek (kertas) secara manual di pelabuhan. Kemudian pada akhir 2008, mulai diberlakukan RFID ticketing (tiket keras) dimana pembelian tiket tetap dilakukan di loket pelabuhan. Dan pada Agustus 2018, dilakukan digitalisasi pembayaran tiket menggunakan prepaid card (cashless).


"Dan sejak Mei 2020, ASDP mulai menerapkan layanan penuh tiket online di Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. Tercatat total user platform Ferizy hingga 31 Desember 2023 mencapai 1.976.486 user," ungkapnya.


Adapun waktu tunggu keberangkatan yang lebih singkat turut berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah, terutama sampah plastik di area pelabuhan. Dengan demikian, kehadiran ferizy juga merupakan bentuk tanggung jawab ASDP dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menekan emisi karbon yang diterapkan mulai di pelabuhan, kapal penyeberangan, hingga lingkungan sekitarnya.


ASDP memahami pentingnya beradaptasi mengikuti tren perkembangan teknologi agar dapat terus memberikan pengalaman yang terbaik serta meningkatkan kualitas layanan penyeberangan kepada seluruh pengguna jasa.


"Digitalisasi telah menjadi sebuah keharusan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melakukan transaksi pembayaran pada layanan transportasi," ujarnya.


Digitalisasi juga sebagai bukti kontribusi nyata ASDP dalam memperlancar konektivitas antarwilayah, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, serta memperlancar distribusi arus logistik ke seluruh wilayah Indonesia.


Layanan tiket online Ferizy merupakan salah satu produk dari terwujudnya salah satu misi ASDP, yaitu penerapan teknologi berbasis nilai, sebutnya.


"Tujuannya, tentu saja untuk turut serta dalam pengembangan ekonomi daerah melalui sektor logistik dan pariwisata," imbuh Shelvy Arifin.(*)