EmitenNews.com—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku Ketua ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) menggelar ACMF Deputies Meeting yang membahas berbagai inisiatif untuk menjawab tantangan dan mendorong kontribusi Pasar Modal ASEAN terhadap perekonomian kawasan dan pencapaian target ekonomi hijau.

 

ACMF Deputies Meeting merupakan agenda kegiatan menuju ACMF Chairs Meeting 2023 yang tahun ini diketuai OJK menggantikan Securities and Exchange Regulator of Cambodia (SERC).

 

“Saya berharap dengan ditunjuknya OJK sebagai Ketua ACMF tahun ini akan membawa lebih banyak kolaborasi yang dapat membuat ASEAN tumbuh lebih besar dan lebih kuat. Saya berharap suara ASEAN tetap relevan, penting, dan terus didengar secara global. Saya percaya ACMF memainkan peran kunci dalam mewujudkannya,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam closing statement yang disampaikan pada ACMF Deputies Meeting di Jakarta, Selasa.

 

Lebih lanjut, Inarno menyampaikan bahwa negara ASEAN terus didorong melakukan berbagai upaya untuk mencapai target pengurangan emisi karbon yang menjadi komitmen nasional yaitu Nationally Determined Contribution (NDCs) dan terus bergerak menuju tercapainya target net zero emission sehingga taksonomi hijau, standar transisi, pasar karbon, dan ekonomi sirkular menjadi inisiatif utama dalam forum kerjasama sektor keuangan ASEAN, dan ACMF adalah salah satu pemain kunci dalam pelaksanaan inisiatif regional ini.

 

NDCs adalah komitmen sukarela oleh negara-negara pada pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) berdasarkan prioritas, kapasitas, dan tanggung jawab historis. NDCs merupakan elemen penting dari Perjanjian Paris.

 

Inarno juga menyampaikan bahwa pertemuan ACMF Deputies Meeting hari ini dan pertemuan ACMF Chairs Meeting yang dijadwalkan pada Maret depan akan semakin menegaskan langkah ACMF ke depan untuk lebih berkontribusi pada proses transisi di kawasan ASEAN untuk mendukung target pengurangan emisi karbon menuju pencapaian net zero emission.

 

ACMF dibentuk tahun 2004 di bawah naungan forum Menteri Keuangan ASEAN yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam Central Bank (BDCB), Securities and Exchange Regulator of Cambodia (SERC), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lao Securities Commission Office (Lao SCO), Securities Commission of Malaysia (SCM), Securities and Exchange Commission of Myanmar (SEC Myanmar), Securities and Exchange Commission of Philippines (SEC Philippines), Monetary Authority of Singapore (MAS), Securities and Exchange Commission of Thailand (SEC Thailand), dan State Securities Commission of Vietnam (SSC Vietnam).

 

Tujuan ACMF adalah mengembangkan Pasar Modal di kawasan ASEAN yang dalam, likuid, dan terintegrasi dengan fokus pada harmonisasi kerangka pengaturan dalam rangka mencapai integrasi Pasar Modal yang lebih baik di ASEAN.