Balada Amran di Negeri Singkong

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) menggelar dialog antara pelaku industri dan petani singkong dari Lampung, di Kementerian Pertanian Jakarta. Dok. Ist.
Dalam catatan Sejarah, singkong atau yang disebut juga sebagai ketela dikenalkan pertama kali oleh bangsa Portugis pada sekitar abad ke-15 dan 16. Meski umbi-umbian yang satu ini sejatinya berasal dari wilayah Amerika Selatan.
Melimpahnya produksi singkong pada dan pascaera cultuurstelsel (tanam paksa) yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda pada awal abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Pada era itu, setiap desa diwajibkan menyisihkan sebagian lahannya untuk ditanami komoditas yang dinilai menguntungkan seperti teh, kina, kopi, dan kakao.
Situasi ini membuat akses terhadap padi jadi terbatas. Pasalnya, sebagian besar lahan digunakan untuk tanaman yang dinilai lebih cuan.
Tak ayal, masyarakat pun hanya bisa menanam singkong untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemerintah Hindia Belanda telah mengimbau pribumi menanam singkong sebagai solusi di masa paceklik.
Tak dinyana, produksi singkong justru melimpah di era yang sama. Hal ini membuat kreativitas masyarakat diuji. Untuk mengolah hasil panen singkong yang berlimpah itu.
Surplus singkong kala itu direspons dengan pembangunan pabrik tapioka. Di pabrik ini, singkong disulap jadi tepung yang bisa diolah jadi berbagai pangan.
Jawa Barat kala itu menjadi salah satu wilayah penghasil singkong terbesar. Hal ini diperkuat dengan adanya jalur di Jabar yang dibangun karena adanya kebun singkong. Kondisi yang sama dengan jalur kereta penghubung Semarang, Solo, dan Yogyakarta yang dibangun karena keberadaan kebun tebu.
Dari sana, beragam olahan dari tepung tapioka pun bermunculan, salah satunya kerupuk Aci yang fenomenal pada masa awal abad ke-20 seiring surplus tepung tapioka.
Balada Amran di negeri singkong ini, ibarat petikan gitar, yang terus beresonansi dalam ruang publik yang kadang buta dan tuli.*** (Rusman Madjulekka). ***
Related News

Jalani 2/3 Hukuman Kasus Korupsi BTS, Achsanul Qosasi Bebas Bersyarat

Laporan IMF, Tingkat Pengangguran Indonesia Tertinggi di ASEAN

Stok Beras Diprediksi Capai 4 Juta Ton, Sumringah Betul Mentan Amran

MK Sudah Larang Menteri-Wamen Rangkap Jabatan, Cek Aturannya

Gubernur Sulteng Ungkap Sedihnya Daerah Penyumbang Devisa Negara

Mundur dari Posisi Kepala PCO, Sudah Saatnya Hasan Nasbi Menepi