Bangun Smelter di Gresik, Menteri Investasi Minta Freeport Gandeng Kontraktor Lokal

EmitenNews.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah meminta PT Freeport Indonesia untuk menggandeng kontraktor lokal dalam proyek pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur.
Dalam acara Penerbitan dan Pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di Surabaya, Jawa Timur, yang juga ditayangkan secara daring, Rabu, Bahlil mengatakan hal itu dilakukan agar terjadi pemerataan.
"Kita pengin pemerataan pembangunan. Kita pengin orang daerah jadi tuan di negeri sendiri. Tidak boleh orang daerah menjadi penonton di balik kekayaan daerahnya sendiri," katanya.
Bahlil menuturkan sebagaimana arahan Presiden Jokowi, pemerintah tidak boleh hanya mengurus investasi yang besar, asing atau konglomerat saja. Pemerintah juga harus memberikan perlakuan yang sama bagi UMKM.
Oleh karena itu, sejak 2020, setiap investasi yang masuk wajib bekerjasama dengan pengusaha dan UMKM di daerah setempat di mana investasi ditanamkan.
"Contoh di Gresik, ada pembangunan smelter Freeport. Kemarin Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) sudah ngomong sama saya, sama Pak Erick (Menteri BUMN) dan ke Dirut Freeport. Kadi kami sudah membuat kebijakan untuk kontraktor lokalnya harus memakai pengusaha Gresik yang ada di Surabaya. Tidak boleh lagi pengusaha Jatim yang dari Jakarta. Karena kalau tidak, yang kaya lu lagi, lu lagi," tegasnya.
Bahlil pun memastikan hal tersebut sudah disepakati dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
Mantan Ketua Umum Hipmi itu meyakini, kolaborasi antara pengusaha besar dengan pengusaha nasional dan UMKM sangatlah penting saat ini. Menurutnya, kolaborasi yang kuat akan mampu mendukung tujuan investasi yang berkualitas dan memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat.
"Kolaborasi ini penting. Zaman duli, kita masuk zaman kompetisi. Tapi zaman sekarang tidak bisa kalau hanya kompetisi. Kompetisi harus disertakan dengan kolaborasi. Saya yakin dan percaya kalau kita kompak, maka pertumbuhan ekonomi nasional kita ke depan akan makin baik," pungkas Bahlil.
Related News

Kasus Tom, Ekonom: Ketidakpastian Hukum Tingkatkan Risiko Investasi

Indeks Harga Produsen 9 Sektor di Triwulan II Naik 0,42 Persen

Perumusan Kebijakan Kemenperin Gunakan IKI, Bukan PMI Manufaktur

Pascarevisi Permendag 8/2024, Industri Mulai Menggeliat

Bagi Indonesia, Merek AS Dibuat di Luar AS, Tak Layak Dapat Tarif 0

Kenaikan Harga Beras dan Minyak Goreng Angkat IHPB Juli 2025