EmitenNews.com—PT Timah Tbk (TINS) mengeluarkan investasi Rp1,2 triliun untuk pembangunan smelter Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace di Muntok Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna meningkatkan efektifitas produksi dengan proses pengolahan yang lebih efisien.


"Smelter ini mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40 persen Sn," kata Direktur Utama PT Timah Tbk Achmad Ardianto saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan smelter TSL Ausmelt Furnace di Muntok, Kamis.


Ia mengatakan investasi pembangunan smelter TSL Ausmelt Furnace yang mencapai Rp1,2 triliun berasal dari anggaran capital expenditure (capex) perusahaan, untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah.


"Saat ini tantangan industri pertambangan timah yaitu ketersediaan biji timah dengan kadar tinggi atau di atas 70 persen Sn sudah terbatas," ujarnya.


Menurut dia, sistem kerja TSL Ausmelt Furnace ini dilaksanakan dengan proses otomasi dengan sistem kontrol, sehingga bisa mengurangi dampak risiko kecelakaan kerja dan juga efektifitas kerja dengan teknologi pengolahan timah yang lebih modern.


"Smelter TSL Ausmelt Furnace akan mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun," katanya.