"Yang menggembirakan lagi, capaian kredit di sektor konsumsi meningkat sebesar 5,11 persen atau tercatat senilai Rp28,65 triliun. Pertumbuhan kredit Bank Jatim tentu saja diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman," ujar Busrul.

 

Berdasarkan laporan keuangan BJTM untuk Tahun Buku 2022, rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,83 persen atau mengalami penurunan dibanding pada 2021 yang mencapai 4,48 persen. Rasio loan at risk (LAR) BJTM di 2022 tercatat 4,81 persen atau melandai dibanding setahun sebelumnya 6,57 persen.

 

Sejalan dengan pertumbuhan kredit dan kualitas pinjaman, kata Busrul, net interest income (NII) BJTM di 2022 tercatat meningkat 4,4 persen secara tahunan menjadi Rp4,81 triliun. Sedangkan, biaya provisi pada 2022 tercatat melandai 10,54 persen tahunan menjadi Rp387 miliar.

 

Adapun komposisi rasio keuangan BJTM hingga akhir Desember 2022 adalah sebagai berikut, RoA sebesar 1,95 persen, RoE sebesar 16,24 persen dan NIM sebesar 5,11 persen. Sedangkan, CAR di 2022 tercatat meningkat menjadi 24,74 persen dibanding setahun sebelumnya yang sebesar 23,52 persen.