EmitenNews.com - PT Link Net (LINK) mendapat suntikan modal Rp1,5 triliun. Dana taktis itu, mengucur dari Bank Permata (BNLI). Fasilitas pinjaman berdurasi 60 bulan itu, diplot untuk memenuhi kebutuhan umum perseroan.


”Transaksi untuk membiayai modal kerja, dan mendukung kegiatan usaha. Transaksi tidak berdampak negatif bagi kondisi keuangan,” tulis Johannes, Corporate Secretary Link Net.


Transaksi itu, tidak masuk afiliasi sebagaimana dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.04/20 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan. Paruh pertama 2022, Link Net mencatat pendapatan Rp2,1 triliun, turun 2,14 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp2,15 triliun.


Pendapatan ditopang broadband internet dan jaringan, televisi kabel, dan lain-lain. Pendapatan broadband internet dan jaringan tercatat Rp1 triliun. Pendapatan televisi kabel Rp996,7 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp107 miliar. Laba kotor naik 0,62 persen menjadi Rp1,72 triliun dari periode sama tahun lalu Rp1,71 triliun.


Laba bersih anjlok 70 persen menjadi Rp142 miliar dari periode sama tahun lalu Rp471 miliar. Jumlah aset meningkat menjadi Rp10,7 triliun, dari edisi akhir 2021 sebesar Rp9,74 triliun. Jumlah liabilitas menjadi Rp5,3 triliun dari akhir 2021 sejumlah Rp4,49 triliun. Total ekuitas naik menjadi Rp5,39 triliun dari akhir 2021 sejumlah Rp5,24 triliun. (*)