EmitenNews.com - Barito Pacific (BRPT) akan menggelontorkan 150 juta saham bonus. Pembagian saham secara cuma-cuma tersebut dibalut harga nominal, dan sekaligus menjadi harga pelaksanaan Rp100. So, pemberian saham bonus tersebut bernilai Rp15 miliar. 

Saham bonus itu diambil bagian dari saham treasuri. Di mana, saat ini, emiten besutan Prajogo Pangestu tersebut mengemas 185.450.729 helai alias 185,45 juta saham hasil buyback. Pendistribusian saham bonus akan dilakukan pada 19 Juli 2024. Itu setelah mendapat restu dari investor dalam RUPS LB pada 14 Juni 2024. 

Pembagian 150 juta saham bonus tersebut hasil buyback. Yaitu, 109.930.000 helai hasil buyback pada 15 Desember 2017 hingga 14 Juni 2028. Lalu, 34.037.400 lembar hasil buyback edisi 13 Maret 2020 hingga 13 Juni 2020. Dan, 6.032.600 lembar hasil buyback periode 29 September 2020 hing 29 Desember 2020. 

Saham bonus dibagi dengan rasio 625 saham lawas akan memperoleh 1 lembar saham bonus. Investor berhak mendapat saham bonus harus tercatat sebagai pemegang saham perseroan pada 28 Juni 2024 alias recording date. Lebih rinci jadwal pembagian saham bonus menjadi sebagai berikut. 

Cum saham bonus pasar reguler dan pasar negosiasi pada 26 Juni 2024. Ex saham bonus pasar reguler dan pasar negosiasi pada 27 Juni 2024. Cum saham bonus pasar tunai pada 28 Juni 2024. Recording date pemegang saham berhak saham bonus pada 28 Juni 2024. Ex saham bonus pasar tunai pada 1 Juli 2024. Pendistribusian saham bonus pada 19 Juli 2024. 

Setelah distribusi saham bonus itu, Prajogo Pangestu akan mengempit 64,83 miliar lembar alias 69,16 persen setara USD678,76 juta. Itu setelah Prajogo mendapat 103,78 juta saham bonus. So, koleksi saham Prajogo menanjak dari sebelumnya hanya 64,73 miliar lembar setara 69,05 persen alias USD677,67 juta. 

Lalu, Barito Pacific Lumber mendapat 76,61 juta saham bonus. Dengan begitu, koleksi saham Barito Lumber menjadi 478,65 juta lembar dari sebelumnya hanya 477,88 juta helai. Kemudian, Tunggal Setia Pratama memperoleh 51,61 juta saham bonus, dan tabungan saham Tunggal Setia menjadi 322,46 juta helai dari sebelumnya 321,94 juta lembar. 

Pengalihan saham treasuri sebagai saham bonus itu, diharap dapat memberi manfaat baik kepada perseroan maupun kepada pemegang saham. Di mana, akan menambah jumlah saham beredar perseroan. Dengan pelaksanaan pembagian saham bonus itu, likuiditas saham perseroan akan meningkat, dan diharap berdampak positif atas kinerja perdagangan saham perseroan. (*)