EmitenNews.com - Steel Pipe Industry alias Spindo (ISSP) akan menawarkan surat utang Rp110,35 miliar. Obligasi berkelanjutan II Spindo tahap II tahun 2023 itu, bagian dari obligasi berkelanjutan II Spindo dengan target Rp500 miliar.


Obligasi sebesar Rp110,35 miliar ditawarkan dengan tingkat bunga 7 persen per tahun, dan jangka waktu 367 hari kalender sejak tanggal emisi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan. Bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 4 November 2023, sedang bunga obligasi terakhir sekaligus pelunasan obligasi akan dibayarkan pada 11 Agustus 2024. Pelunasan obligasi akan dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. 


Selain itu, Spindo juga menjajakan sukuk ijarah sejumlah Rp59,65 miliar. Sukuk ijarah itu bagian dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I Spindo dengan target pengumpulan dana sebesar Rp500 miliar. 


Sukuk ijarah ditawarkan Rp59,65 miliar dengan cicilan imbalan ijarah Rp4,17 miliar per tahun atau sebesar Rp70 puluh juta per Rp1 miliar per tahun dari jumlah sisa imbalan ijarah berjangka waktu 367 hari kalender sejak tanggal emisi. Cicilan imbalan ijarah dibayar setiap triwulan. Cicilan pertama dibayar pada 4 November 2023, sedang cicilan terakhir sekaligus pembayaran kembali sisa imbalan ijarah dibayar pada 11 Agustus 2024. Pembayaran kembali imbalan ijarah dilakukan secara penuh saat jatuh tempo. 


Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman perseroan Rp109,15 miliar, untuk membayar sebagian utang perseroan kepada Bank Central Asia (BBCA). 


Lalu, seluruh dana dari hasil penawaran umum sukuk ijarah setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Tepatnya, untuk pembelian bahan baku sesuai kebutuhan yaitu bahan hot-rolled carbon steel coils (HRC), dan cold-rolled carbon steel coils (CRC). (*)