Beban, Pyridam Farma (PYFA) Jadi Rugi Rp112,8M di Kuartal III-2024

Pekerja di pabrik milik PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)
EmitenNews.com - PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) hingga kuartal III-2024 mencatat rugi usaha sebesar Rp112,81 miliar, berbalik dari laba usaha sebesar Rp16,03 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan beban penjualan sebesar 21,1% menjadi Rp165,35 miliar dari Rp136,51 miliar, dan beban umum dan administrasi yang naik dua kali lipat menjadi Rp159,49 miliar dari Rp79,02 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Senin,meski mencatatkan kenaikan penjualan neto sebesar 123% hingga mencapai Rp1,16 triliun pada periode 30 September 2024, dibandingkan Rp520,47 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun beban pokok penjualan naik 191% menjadi Rp866,06 miliar dari Rp297,24 miliar. Hal ini mengakibatkan laba bruto naik 32,4% menjadi Rp295,76 miliar dari Rp223,23 miliar pada tahun sebelumnya.
Selain itu, perseroan mencatat beban lain-lain neto sebesar Rp83,49 miliar, setelah pada tahun sebelumnya memperoleh pendapatan lain-lain neto sebesar Rp8,28 miliar. Rugi sebelum pajak meningkat signifikan menjadi Rp214,26 miliar dari Rp46,83 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp214,23 miliar, jauh lebih tinggi dari rugi Rp53,21 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pada neraca, jumlah liabilitas PYFA mengalami kenaikan tajam sebesar 304,3% menjadi Rp4,69 triliun per 30 September 2024 dari Rp1,16 triliun pada 31 Desember 2023. Sementara itu, jumlah aset perusahaan naik 287,5% menjadi Rp5,89 triliun dari Rp1,52 triliun pada akhir tahun lalu.
Related News

Menanjak 19 Persen, BREN Kuartal I-2025 Catat Laba USD34,24 Juta

Tumbuh Minimalis, ISAT Kuartal I-2025 Catat Laba Rp1,31 Triliun

Laba Melejit 77 Persen, Grup Bakrie (BRMS) Kembali Puasa Dividen

Bengkak 136 Persen, Kuartal I-2025 SRTG Boncos Rp6,07 Triliun

Catat! Ini Rangkaian Jadwal Dividen RAJA Rp60 per Lembar

Meroket 826 Persen, Laba ANTM Kuartal I-2025 Tembus Rp2,13 Triliun