EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Phintraco Sekuritas, dan PT RHB Sekuritas Indonesia, serta didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara simbolis melakukan penandatanganan Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal kepada 1.000 relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Tenggara dan 1.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Konawe pada Rabu (23/8) di Swiss Belhotel Kendari.

 

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Hj. Usnia, Skm, Mkm, Asisten 2 Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Konawe Ir. Muh. Akbar SP, MSi, Kepala OJK Sulawesi Tenggara Arjaya Dwi Raya, Ketua PMI Sulawesi Tenggara Abdurrahman Shaleh, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, Direktur KPEI Antonius Herman Azwar, Direktur KSEI Dharma Setyadi, Plt. Direktur Utama PT Phintraco Sekuritas Sriwaty Widjaja, dan Head of Sales & Branch Coordinator RHB Berlian Juveny.

 

"Melalui program literasi yang dilakukan, diharapkan masyarakat Sulawesi Tenggara dapat lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan kesejahteraan serta ketahanan ekonomi di daerahnya. 

 

Selain itu, edukasi ini juga bentuk komitmen BEI untuk memerangi investasi ilegal atau bodong, dan modus-modus penipuan investasi lainnya yang sangat marak terjadi belakangan ini." ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik.

 

Pada kesempatan yang sama, diresmikan pula 4 Galeri Investasi (GI) BEI baru di Kota Kendari, yaitu GI BEI Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara yang bermitra dengan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, GI Syariah BEI Universitas Mandala Waluya yang bermitra dengan PT RHB Sekuritas Indonesia, GI Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo yang bermitra dengan PT RHB Sekuritas Indonesia, dan GI Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo yang bermitra dengan PT Phintraco Sekuritas. 

 

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyampaikan bahwa melalui kerja sama pendirian GI ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi masyarakat di daerah.

 

Jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2023. Sampai dengan 31 Juli 2023, jumlah investor pasar modal telah mencapai 11.352.476 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.856.058 SID. 

 

Sampai dengan saat ini, masih terdapat masyarakat di Kota Kendari yang terjerat investasi bodong dan pinjaman ilegal. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan edukasi pengelolaan keuangan dan investasi pasar modal.

 

Program pencanangan ini juga sejalan dengan kampanye "Aku Investor Saham" yang bertujuan untuk mendorong peningkatan jumlah investor, sehingga semakin banyak masyarakat bisa menikmati potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia.