EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menelisik lonjakan transaksi saham emiten milik Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Hal itu untuk memastikan transaksi tersebut wajar, teratur dan efisien.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kristian Manullang menegaskan, penghentiaan sementara (suspend) perdagangan CUAN sejak perdagangan tanggal 18 Desember 2023 sebagai bentuk menjalankan prosedur pemeriksaan transaksi BEI setelah mengalami suspend (cooling down) 2 kali secara berdekatan.

 

“Kita lagi pelajari karena volatilitas dan fluktuasi transaksi CUAN cukup tinggi,”kata dia usai jumpa pers akhir tahun 2023 di gedung BEI, Jumat (29/12/2023).

Ia menegaskan pemeriksaan itu menyasar  pelaku pelaku yang melakukan transaksi CUAN dalam rentang waktu setelah  2 kali suspend dan apa yang menjadi penyebabnya


“Jika sudah selesai, kita akan buka suspend CUAN lagi,” jelas dia.

Dalam kesempatan ini dia belum dapat menduga  transaksi tersebut terindikasi perdagangan semu.

 

“Belum…tunggu saja,” kata dia.

Untuk diketahui CUAN telah naik 6.150 persen sejak mulai tercatat pada papan perdagangan bursa di tanggal 8 Maret hingga 18 Desember 2023.

 

BEI tercatat telah menjatuh suspend 5 kali saham emiten tambang batu bara milik Prajogo Pangestu tersebut.

Selain itu, BEI juga telah memberi peringatan kepada investor terkait ketidakwajaran pola transaksi CUAN dengan menyemat predikat UMA sebanyak 3 kali, yakni pada tanggal 15 Maret 2023, 28 Juli 2023 dan 30 Oktober 2023.

 

Sementara itu manajemen CUAN menilai lonjakan harga saham perseroan arena Perseroan secara aktif sedang melakukan beberapa aksi korporasi seperti  rencana akuisisi PT Silika Salut Sejahtera, yang merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) untuk pasir silika;  akuisisi saham di dalam PT Multi Tambangjaya Utama; dan  pembelian 34 persen saham PTRO.

CUAN juga telah memperoleh pencabutan pembatalan Izin Usaha Pertambangan anak usaha perseroan yakni PT Daya Bumindo Karunia dan PT INTAM yang memiliki cadangan terbukti batubara thermal dan emas dalam jumlah yang cukup signifikan dibandingkan dengan cadangan terbukti batubara yang sudah dijalankan oleh entitas anak Perseroan saat ini.