EmitenNews.com - Alastair Gordon Christopher Mcleod mempertipis kepemilikan saham Bayan Resources (BYAN). Salah satu direksi perseroan itu, melepas 414.200 lembar. Transaksi penjualan terjadi pada harga Rp21.613,61 per eksemplar. 


Dengan skema harga itu, warga Inggris merogoh dana tidak kurang dari Rp8,95 miliar. Transaksi tersebut telah ditahbiskan pada 3 Januari 2023. ”Divestasi untuk kepentingan pribadi,” tulis Jenny Quantero, Corporate Secretary Bayan Resources. 


Dengan penuntasan transaksi itu, tabungan saham Alastair menjadi 5,3 juta lembar alias setara dengan donasi 0,0159 persen. Berkurang dari sebelum transaksi dengan tabulasi sebanyak 5,7 juta eksemplar atau selevel 0,0171 persen.


Tindakan Alastair itu kontras dengan perilaku Low Tuck Kwong. Bos Bayan Resources itu, menjadi orang tertajir dari Sabang hingga Merauke itu, tetap rajin bertransaksi. Tidak pensiun dari gemerlap transaksi pasar modal. Bahkan, bisa dilang orang terkaya nomor 50 sejagat itu, tidak mengendurkan minat jual beli saham.


Belum lama ini, pentolan Bayan Resources tersebut menyerok 1.281.300 lembar alias 1,28 juta saham perseroan. Transaksi telah dilakukan pada 30 Desember 2022 pada harga pembelian Rp20.839,52 per helai. Dengan skema harga itu, Dato’ Low Tuck Kwong merogoh dana sejumlah Rp26,70 miliar.  


Menyusul penuntasan transaksi itu, tabungan saham Dato’ Low Tuck Kwong bertambah menjadi 20,31 miliar lembar alias setara dengan porsi kepemilikan 60,94 persen. Menanjak dari sebelum transaksi dengan donasi tidak kurang dari 20,31 miliar saham setara 60,94 persen.


Sekadar informasi, berdasar data The Real-time Billionaires List dari Forbes pada Selasa (3/1), Low Tuck Kwong menduduki peringkat pertama orang terkaya RI, dengan kekayaan mencapai USD28,8 miliar alias setara Rp449 triliun.


Dato’ Low Tuck Kwong mengungguli duo Hartono bersaudara yaitu Robert Budi Hartono, dan Michael Hartono. Robert Hartono menguntit di posisi kedua dengan nilai kekayaan USD22,3 miliar, dan Michael Hartono menyusul di peringkat ketiga dengan pundi-pundi kekayaan USD21,4 miliar. (*)