EmitenNews.com - Bank BTPN Syariah (BTPS) pada kuartal ketiga 2021 menyalurkan pembiayaan Rp10,2 triliun. Melangit 12 persen dari periode sama tahun lalu Rp9,1 triliun. Hasil itu, tetap mengedepankan kualitas pembiayaan terjaga dengan Non Performing Financing (NPF) di posisi 2,4 persen. Itu berkat fokus perseroan dalam mendampingi nasabah inklusi. 


Capaian itu, tidak lepas dari peran signifikan seluruh  stakeholder. Baik para #bankirpemberdaya gigih menjalankan amanah, nasabah pendanaan mempercayakan dana untuk disalurkan kepada seluruh nasabah inklusi, nasabah pembiayaan tangguh, para pemegang saham merestui aspirasi bank, dukungan regulator, dan pemerintah terus berusaha terbaik melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 


Selain itu, bank juga terus berkomitmen melakukan serangkaian aktivitas sosial berkelanjutan untuk menunjang kebutuhan nasabah inklusi, memfasilitasi agar mampu mengejar mimpi-mimpinya sebagaimana digali pada perjumpaan awal. Bank memberi pelatihan kewirausahaan, sertifikasi produk, dan memberi program apresiasi kepada nasabah, yakni program nasabah bersemi, berbagi emas, dan bantuan pendidikan bagi anak nasabah. 


Bank juga turut terlibat untuk mendukung program vaksinasi pemerintah, melalui program Tepat Peduli Vaksin dilakukan pada empat kota Indonesia, yaitu Sukabumi, Palembang, Solo, dan Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB). Program itu, untuk membentengi nasabah, dan komunitas dari intaian pandemi Covid-19. ”Seluruh rangkaian program berkelanjutan yang dilakukan sebagai upaya penuh mendampingi nasabah inklusi secara komprehensif, dan komunitas sekitar agar tetap bersama tangguh,” tutur Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah. 


Dari sisi transaksi, bank tengah menyempurnakan aplikasi mobile banking bagi nasabah pendanaan. Itu ditunjukkan dengan memberi fitur memudahkan nasabah berbagi kebaikan langsung kepada masyarakat inklusi Indonesia. Dengan fasilitas itu, setiap orang dapat dengan mudah menjadi manfaat bagi orang lain, mudah, dan tepat. ”Teknologi penting dalam menebarkan kebaikan. Melalui aplikasi itu, nanti nasabah pendanaan tidak hanya makin mudah melakukan transaksi keuangan, tetapi juga dapat memulai langkah kebaikan untuk terlibat dalam memberdayakan nasabah inklusi melalui fitur-fitur kebaikan yang dikembangkan,” imbuh Fachmy. 


Sepanjang kuartal ketiga 2021, perseroan memiliki rasio kecukupan modal alias Capital Adequacy Ratio (CAR) kuat di posisi 55 persen, jauh di atas rata-rata industri. Sementara total aset tumbuh 15 persen menjadi Rp17,8 triliun dari periode sama tahun lalu Rp15,5 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 15 persen menjadi Rp10,6 triliun dari periode sama tahun lalu Rp9,2 triliun. Laba bersih setelah pajak (NPAT) terkumpul Rp1,1 triliun. (*)