"Mulai 1 Maret 2022, tim baru telah masuk dengan satu visi dan misi. Seluruh anggota BOD baru yang dipimpin oleh Dato' Sri Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi sebagai direktur utama. Bagi anggota BOC, tiga anggota lama dihentikan dan digantikan dengan anggota baru yang lebih memahami pasar," tulis manajemen ENVY.

Target baru

Dato' Sri Mohd Sopiyan mengatakan, tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan terkait pekerjaan yang sebelumnya tidak dilakukan manajemen lama adalah laporan keuangan dan audit, pembenahan bisnis dan restrukturisasi anak-anak perusahaan, serta forensik audit pada investasi untuk memastikan penggunaan dana.

 

Manajemen baru juga akan melakukan pengkajian ulang dan memulai lagi proyek lama dan menyelesaikan permasalahan internal dalam upaya restrukturisasi dan efisiensi.

Terakhir kali perusahaan melaporkan laporan keuangan per September 2020, di mana saat itu jumlah aset tercatat Rp 369,93 miliar, ekuitas Rp 294,68 miliar, pendapatan Rp 2,62 miliar, dan rugi bersih Rp 20,46 miliar.

 

Per 28 Februari 2021, saham perusahaan dipegang oleh Weiser Global Capital 6,01%, Mohd Sopiyan 0,21, Hazmi Bin Hussain 0,41%, dan mayoritas digenggam investor publik 93,37%.

 

"Yang terpenting adalah menyelesaikan semua tugas dan masalah urgent yang tidak dikerjakan manajemen lama. Sepertinya dalam 2 tahun manajemen lama tidak mengerjakan apa-apa. Tim baru akan coba sebaik mungkin menyelesaikan masalah dengan cara terbaik, agar tidak merugikan pihak mana pun," tegas Dato' Sri Mohd Sopiyan.

 

Tantangan terberat yang harus diselesaikan tim baru ialah kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat dan mitra bisnis.

 

"Kami harus melakukan perubahan image. Tantangan lainnya adalah menyelesaikan permasalahan internal sebagai upaya efiensi dan restrukturisasi," papar dia.

 

Menurut Dato' Sri Mohd Sopiyan, walaupun tugas manajemen baru amat lah berat, tapi dengan semangat dan kerja sama yang baik, pihaknya yakin Envy dapat kembali menjadi satu perusahaan teknologi yang sukses ke depannya.