BI Tahan Suku Bunga, IHSG Makin Menyala
Suasana Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup menguat cukup signifikan. Itu dipicu harapan tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS), dan China mereda. Ekspektasi itu menyusul pernyataan terbaru menteri keuangan AS Scott Bessent.
Ia menyatakan dalam waktu dekat akan ada deeskalasi perang dagang antara AS versus Tiongkok. Kebijakan tarif tinggi Washington ke Beijing bukan kebijakan berkelanjutan. Penguatan signifikan Wall Street, dan pernyataan terbaru Donald Trump tidak ada niat memecat Jerome Powell diprediksi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Sementara itu, investor juga akan mencermati hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). Berdasar konsensus, BI diramal mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen. So, Indeks diprediksi melanjutkan penguatan dengan kisaran support 6.445-6.350, dan resistance 6.630-6.725.
Menilik data dan fakta itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah berikut. Yaitu, Adaro Andalan (AADI), Semen Indonesia alias SIG (SMGR), Bumi Resources (BUMI), Amman Minerals (AMMN), Timah (TINS), dan Medco Energi (MEDC). (*)
Related News
IHSG Merosot Tipis di Akhir Pekan, Enam Sektor Jadi Pemberat
IHSG Sesi I (19/12) Seret Seluruh Indeks Sektoral, Kompak Merah!
Wall Street Rebound, IHSG Cenderung Menguat
Tekanan Jual Menderas, IHSG Susuri Level 8.500
Aksi Jual Hantui IHSG, Serok Saham BMRI, BKSL, dan KLBF
IHSG Gagal Bertahan di 8.700, Sektor -Sektor Ini Jadi Biang Koreksi





