EmitenNews.com - Bingung bin heran betul Menteri BUMN Erick Thohir. Pasalnya, perkebunan, dan industri kelapa sawit swasta meraih untung di tengah naiknya harga minyak kelapa sawit (CPO). Herannya, PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN malah menanggung utang sampai USD3,1 miliar atau Rp47 triliun.


"Yang luar biasa juga di PTPN ini utang Rp47 triliun. Padahal yang namanya industri kebun kelapa sawit swasta untung. Ini malah utang besar," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara Talkshow Bangkit Bareng, Selasa (28/9/2021).


Kementerian BUMN berupaya memperbaiki utang tersebut. Menteri Erick ingin  bank percaya jika prosesnya dilakukan secara benar. Erick mengatakan ada beberapa tahap memperbaiki kinerja PTPN, salah satunya konsolidasi dengan memangkas jumlah direksi. Erick bilang, langkah ini sempat ada keributan.


"Kemarin konsolidasi bagaimana PTPN III menjadi holding, itu sempat ribut, ketika terjadi efisiensi, bayangkan di direksi PTPN I, II, IV, sampai XII. Kalau masing-masing sekarang tinggal satu direksi, ada 3-4 direksi yang dipotong," kata Erick Thohir.


Meski begitu, efisiensi ini berjalan baik dan programnya pun berjalan, salah satunya melalui refocusing kelapa sawit. PTPN yang tadinya rugi Rp1,6 triliun hingga Agustus 2020, kini untung Rp2,3 triliun hingga Agustus 2021. PTPN juga akan fokus di industri gula dengan membentuk SugarCo sebab selama ini Indonesia masih impor gula konsumsi.


"Hal-hal ini juga akan diikuti dengan focusing SugarCo, gula, yang selama ini juga gula kita impor terus yang untuk konsumsi bahkan ada permainan di sana-sini," kata Menteri BUMN Erick Thohir. ***