EmitenNews.com—Pihak pemilik manfaat (ultimate beneficial ownership) PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli, Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono sebagai pemegang saham pengendali dari PT Global Investama Andalan (GIA) beserta 89 pemegang saham Blibli lainya terkena aturan lock-up.


Adapun pemegang saham sebelum Blibli sebelum IPO adalah PT Global Investama Andalan (GIA) 98,462%, Kusumo Martanto 0,042%, Honky Harjo 0,034%, Lisa Widodo 0,003%, Hendry 0,002%, Andy Untono 0,001%, lain-lain 1,455%. Adapun lain-lain terdiri atas 163 pihak dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%.


Di prospektusnya juga ditegaskan bahwa berdasarkan POJK No. 25/2017, setiap pihak yang memperoleh saham Blibli dengan harga dan/atau nilai konversi dan/atau harga pelaksanaan di bawah harga IPO dalam jangka waktu 6 bulan sebelum penyampaian pernyataan pendaftaran ke OJK, dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh saham perseroan yang dimilikinya sampai dengan 8 bulan setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan penawaran umum saham perdana menjadi efektif ( lock-up ). Dalam hal ini adalah PT Global Investama Andalan beserta 89 pihak lainnya dengan total kepemilikan sejumlah 100.614.838.240 saham (terkena lock-up ). Sehingga totalnya setidaknya 90 pihak terkena lock-up .


Sementara berdasarkan Surat Pernyataan 001/GIA-LEG/SKDIR/X/2022 tanggal 27 Oktober 2022, PT Global Investama Andalan menyatakan bahwa tidak akan mengalihkan pengendaliannya sekurang-kurangnya 12 bulan setelah tanggal pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham perdana menjadi efektif.


Adapun saham Global Investama Andalan mayoritas digenggam oleh PT Global Digital Prima (GDPr) sebanyak 99,9999%, sementara PT Sapta Prima Persada (SPP) 0,0001%. Selanjutnya, pemegang saham GDPr terdiri atas PT Lingkarmulia Indah (LI) 89,610%, PT Tricipta Mandhala Gumilang (TMG) 5,299%, dan PT Caturguwiratna Sumapala (CS) 5,091%.


Sedangkan pemegang saham Lingkarmulia Indah terdiri atas Bambang Hartono 49% dan Robert Budi Hartono 51%, yakni duo pemilik Grup Djarum.


PT Global Digital Niaga Tbk ( BELI ) atau Blibli dijadwalkan mencatatkan ( listing ) perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (8/11/2022).


Blibli sebelumnya menggelar penawaran umum perdana ( initial public offering /IPO) dengan melepas 17.771.205.900 saham baru dengan nilai nominal Rp 250 setiap saham. Jumlah saham itu setara 15% dari modal ditempatkan penuh BELI setelah IPO. Harga penawarannya Rp 450 per saham sehingga dana yang didapat perseroan sebesar Rp 7,99 triliun.


Dalam prospektus BELI dijelaskan bahwa bersamaan dengan pencatatan sebesar 17.771.205.900 saham IPO, perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham perseroan sebelum IPO sejumlah 100.703.499.840 saham. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan perseroan pada BEI adalah sebanyak-banyaknya 118.474.705.740 saham mewakili 100% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dan pelaksanaan employee stock allocation (ESA).