EmitenNews.com - PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia (KBRI) telah lama antre delisting. Perseroan sudah mengendap sepanjang 3,5 tahun terakhir. Per 23 Oktober 2022, saham perseroan membeku selama 42 bulan.
Berdasar regulasi, emiten terancam delisting kala mengalami kondisi, atau peristiwa, secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan, dan tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan memadai.
Selanjutnya, saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler, dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir. Berdasar data 23 April 2021, seluruh direksi, dan dewan komisaris telah mengundurkan diri.
Per 31 Maret 2022, pemegang saham Kertas Basuki Rachmat antara lain Quest Corporation 920 juta lembar alias 10,60 persen, Suisse Charter Investment Ltd 2,95 miliar saham atau 34 persen, Wyoming Internasional 2,64 miliar helai setara 30,40 persen, dan masyarakat 2,17 miliar lembar atau 25 persen. (*)
Related News
Tidak Bagi Dividen, Bank Neo Commerce (BBYB) Restui Ganti Dirut
Pendapatan Naik, Maret 2024 Laba MAYA Melorot 84 Persen
Meroket 135 Persen, Maret 2024 Puradelta (DMAS) Raup Laba Rp366 Miliar
Pendapatan Melejit 250 Persen, BRMS Maret 2024 Defisit USD781 Juta
Longsor 148 Persen, Jababeka (KIJA) Maret 2024 Tekor Rp125 Miliar
Surplus 27 Persen, Maret 2024 Gajah (GJTL) Serok Laba Rp338 Miliar