EmitenNews.com—Pada periode Kuartal 3 tahun 2022, PT. WEHA Transportasi Indonesia, Tbk (WEHA) atau dikenal dengan merek dagang White Horse kembali membukukan kinerja yang cukup positif.


Melansir siaran pers Perseroan, Selasa (18/10) disebutkan, pendapatan Perseroan sampai dengan kuartal 3 2022 meningkat 112% secara year on year menjadi Rp 123 miliar dari tahun lalu yang hanya Rp 58 miliar.


Perseroan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 12 miliar dimana Perseroan mengalami rugi bersih sebesar Rp 11 miliar di periode yang sama di tahun sebelumnya.


Seperti yang diketahui, Perseroan mempunyai 3 lini usaha, yaitu; bus charter, shuttle & logistik dan open trip. Seluruh lini usaha ini telah membukukan kinerja yang positif selama kuartal 3 tahun 2022. Segmen bus charter membukukan kenaikan pendapatan sebanyak 87% dibandingkan dengan tahun lalu.


Segmen shuttle dan logistik membukukan kenaikan pendapatan sebanyak 125% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Demikian juga segmen open trip membukukan kenaikan pendapatan sebesar 387% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


Andrianto Putera Tirtawisata selaku Direktur Utama PT. WEHA Transportasi Indonesia, Tbk mengungkapkan, ada beberapa poin yang menjadi alasan Perseroan mencetak kinerja yang positif di tahun ini.


Pertama, Perseroan melihat demand recovery dari pandemi itu sangat kuat. Ditunjang lagi dari menurunnya ketakutan akan Covid-19 di Indonesia.


Kedua, pembangunan infrastruktur jalan tol di Pulau Jawa meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan melalui darat. Bisa terlihat sekarang perjalanan dari Jakarta ke Semarang hanya menempuh waktu 5 jam, perjalanan ke Yogyakarta hanya memakan waktu 8 jam.


Ketiga, kenaikan harga tiket pesawat terbang karena tingginya harga minyak menjadikan transportasi darat menjadi alternatif yang sangat ekonomis untuk melakukan perjalanan, serta tingginya harga tiket pesawat menyebabkan trend masyarakat untuk berlibur di Indonesia ketimbang ke luar negeri.


Keempat, meredanya pandemi Covid-19 membuat kegiatan perkantoran ataupun institusi pendidikan kembali stabil dan ini sangat menguntungkan Perseroan karena kegiatan seperti outing, family gathering dan field trip kembali berjalan. Hal ini membuat Perseroan berhasil meningkatkan tingkat utilisasi dari bus kategori besar dimana sebelumnya masyarakat yang hanya menggunakan bus medium untuk perjalanan dengan grup kecil.


“Kenaikan harga BBM yang terjadi di bulan terakhir di kuartal 3 2022 juga tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja Perseroan,” jelasnya.


Lebih lanjut diungkapkan, di lini usaha intercity shuttle, Perseroan memutuskan menaikan harga jual rata-rata sebesar 8 - 10% untuk bisa meredam kenaikan harga BBM.


Untuk lini usaha bus charter, margin memang sedikit tertekan karena imbas kenaikan BBM. Hal ini disebabkan sifat pemesanan bus yang biasa di lakukan rata-rata 2 – 3 minggu sebelum perjalanan sehingga perseroan tidak bisa menaikan harga setelah terjadinya forward booking.


“Akan tetapi, Perseroan cukup optimis di kuartal 4 2022 margin dari bus charter akan membaik, karena forward booking yang terjadi akan mengikuti kenaikan harga yang sudah disesuaikan dengan kenaikan BBM,” jelasnya lagi.


Ditambahkan, inisiasi – inisiasi yang di luncurkan Perseroan selama pandemi juga membuahkan hasil yang cukup baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perseroan.


Penetrasi terhadap bisnis logistik mulai membuahkan hasil, angka paket yang diantar terus meningkat secara organik.


“Hal ini disebabkan karena kami menjadi pengirim paket antar kota tercepat dan termurah dengan menggunakan armada-armada Perseroan (Intercity Shuttle) yang berangkat setiap jamnya. Bisnis paket pun ikut menyumbang utilisasi kendaraan per trip yang dijalankan di lini intercity shuttle dan logistik. Kedepan, perseroan akan terus meluaskan rute – rute jangkauan sehingga dapat meningkatkan bisnis shuttle dan juga logistik perseroan,” terangnya.