EmitenNews.com - BPR Modern Express telah merger dengan 10 BPR di sejumlah provinsi di Indonesia bagian timur. Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), Tedy Alamsyah mengungkapkan, salah satu BPR berkantor pusat di Kota Ambon, sedangkan BPR lainnya sudah menjadi kantor cabang. Konsolidasi ini bagian dari upaya BPR - BPRS untuk memperkuat dan meningkatkan daya saing.

 

Dalam keterangannya kepada pers, seperti dikutip Selasa (6/6/2023), Ketua Umum Perbarindo, Tedy Alamsyah mengatakan, dinamika bisnis dan perkembangan teknologi perbankan yang semakin masif memang mendorong untuk lebih agile, kolaboratif dan adaptif dalam merespon dinamika, dengan landasan permodalan yang sehat.

 

Seperti diberitakan, pada Januari 2023, 10 BPR di sejumlah provinsi, di wilayah Indonesia Timur memutuskan merger. Yakni, PT BPR Modern Express, PT BPR Irian Sentosa, PT BPR Palu Lokadana Utama, PT BPR Modern Express Jateng, PT BPR Modern Express NTT. Lainnya, PT BPR Modern Express Sultra, PT BPR Modern Express Sulawesi Selatan, PT BPR Modern Express Papua Barat, PT BPR Modern Express Maluku Utara, dan PT BPR Modern Express Sulut.

 

PT Modern Multiartha (MMA) yang akan menjadi pengendali kesepuluh BPR yang merger itu. MMA, sebuah perusahaan nasional dalam bidang usaha Holding Investment yang berdiri pada tahun 1997. Fokus investasi MMA adalah financial services solution (pelayanan solusi finansial), khususnya di industri perbankan dan solusi teknologi perbankan. Founder MMA adalah Bob Sugiarto, Sonny Waplau, dan Robinson Sanjaya.

 

Seperti diketahui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mendorong konsolidasi pada industri perbankan terutama di Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai upaya mendorong penguatan modal. Tenggat waktu untuk memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun sampai akhir tahun 2024. ***