EmitenNews.com - Sumatera Utara mencatat inflasi tertinggi di Tanah Air. Sesuai pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS), provinsi yang dipimpin Gubernur Bobby Nasution itu, menunjukkan inflasi tertinggi dengan kenaikan 5,32% secara tahunan (yoy). Inflasi terendah berada di Papua dengan hanya mengalami kenaikan sebesar 0,99%. 

Dalam laporan perkembangan inflasi per September 2025, BPS mengumumkan sebanyak 37 provinsi mencatatkan inflasi, hanya 1 wilayah yang mengalami deflasi, yakni Maluku Utara.

"Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Utara, yaitu sebesar 5,32%. Sementara deflasi hanya terjadi di Maluku utara yaitu sebesar 0,17%," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi M. Habibullah dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Di Pulau Kalimantan, inflasi tertinggi berada di Kalimantan Selatan sebesar 2,91%, sementara terendah berada di Kalimantan Timur yang sebesar 1,77%.

Untuk Pulau Bali Nusra, inflasi tertinggi terjadi di Nusa Tenggara Barat sebesar 2,69%, dan terendah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan perolehan 1,77%%. 

Kemudian, untuk Pulau Jawa tertinggi adalah Jawa Tengah (2,65%), sedangkan yang terendah adalah Jawa Barat sebesar 2,19%.

Pada wilayah bagian Timur Indonesia, selain Maluku-Papua, pulau Sulawesi mencatat inflasi tertinggi di Sulawesi Tengah (3,88%), sedangkan terendah berada di Sulawesi Utara (1,57%).

Habibullah melaporkan, secara kumulatif inflasi dalam negeri per September 2025 tercatat sebesar 2,65% (yoy), lebih tinggi dibandingkan posisi inflasi September tahun lalu yang masih sebesar 1,84%.

Untuk kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi 0,38% dan memberi andil 0,11%. 

Komoditas yang dominan memberi andil inflasi yakni, cabai merah dan daging ayam ras dengan andil masing-masing 0,13%. Komoditas lain yang juga memberi andil dominan adalah emas perhiasan. ***