BRI (BBRI) Sebut Kualitas Kredit Aman, Loan at Risk Makin Turun, Ini Sebabnya
Dengan demikian, strategi BRI dalam menghadapi kondisi saat ini sejalan dengan kebijakan relaksasi dari OJK yang akan berakhir di Maret 2024. Sebab, lanjut dia, dampak dari pandemi Covid-19 terhadap kredit yang direstrukturisasi belum tentu 100% berhasil. Dengan LLR di kisaran 7,0% atau jauh diatas rasio tahun-tahun sebelum pandemic yaitu 3,0% hingga 4,5%. Bahkan, khusus LLR pada portofolio kredit restrukturisasi Covid mencapai level 34,7%. Maka cadangan kerugian kredit BRI masih dirasa cukup untuk meng-cover potensi pemburukan di tahun 2024.
“Dengan posisi LAR Coverage di atas 50% dan NPL Coverage di atas 200%, cadangan BRI masih cukup untuk mengantisipasi risiko pemburukan di tahun 2024”, pungkas Agus.
Related News
Indosat (ISAT) Restui Gelontorkan Dividen Rp2,164 Triliun
Wika Beton (WTON) Putuskan Dividen Rp0,79 per Saham, Ini Jadwalnya
IHSG Ditutup Turun 1,11 Persen Ditengah Aksi Beli Asing
Adhi Commuter (ADCP) Sebut Obligasi Jatuh Tempo Rp500M, Lunas!
Bos Putra Rajawali (PURA) Borong 5 Juta Saham Harga Bawah, Ada Apa?
Kolaborasi BRI-Telkomsel, Hadirkan Ekosistem Finansial dan Digital