EmitenNews.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membukukan pendapatan setelah distribusi bagi hasil tumbuh 2,01% YoY (Year on Year) menjadi Rp 4,38 triliun pada kuartal I 2024. Kemudian pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 12,26% yoy mencapai Rp6,31 triliun.

Maka dari itu, seiring dengan tumbuhnya pendapatan, BRIS membukukan laba bersih Rp 1,71 triliun atau naik 17,07% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Anak perusahaan Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia (BSI), mencatat penurunan nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang disisihkan menjadi Rp 541,31 miliar, turun 27,84% secara year-on-year (yoy).

Dari segi fungsi intermediasi, pembiayaan BSI mengalami peningkatan 15,92% yoy, mencapai Rp 246,54 triliun. Akibatnya, total aset BSI meningkat 14,25% yoy menjadi Rp 357,9 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 313,25 triliun.

Namun, dari sisi rasio kinerja, kualitas aset BSI mengalami sedikit penurunan. Rasio non-performing financing (NPF) net naik dari 0,54% menjadi 0,55%.

Net imbalan (NI) BSI juga mengalami penurunan, turun menjadi 5,38% dari 6,04% pada periode sebelumnya. Meskipun demikian, pada tiga bulan pertama tahun 2024, BSI mampu menyeimbangkan penurunan NI dengan menekan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 71 basis poin menjadi 68,94%.