BTN Perkuat Komitmen Pembiayaan Rumah Rakyat Lewat KPP
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu didampingi Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar (kanan) dan Direktur Commercial Banking Hermita (kiri) menyerahkan penyaluran Kredit Program Perumahan (KPP) kepada Pengembang usai Akad Massal Kredit Usaha Rakyat KUR 800.000 Debitur Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluncuran Kredit Program Perumahan di Surabaya, Selasa (21/10).(Foto: Endang Muchtar).
EmitenNews.com -PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pembiayaan perumahan rakyat.
BTN resmi menyerahkan penyaluran Kredit Program Perumahan (KPP) kepada para pengembang setelah pelaksanaan Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) 800.000 Debitur Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluncuran Kredit Program Perumahan di Surabaya, Selasa (21/10).
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, pihaknya menargetkan menjadi penyalur terbesar KPP dengan memanfaatkan basis kuat lebih dari 12 ribu pelaku usaha sektor perumahan, yang terdiri dari developer, kontraktor, hingga toko bangunan.
Menurut Nixon, program KPP menawarkan bunga ringan hanya 6% dengan dukungan penjaminan serta proses pengajuan yang sederhana, sehingga diharapkan dapat mempercepat realisasi Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah.
“Melalui program ini, BTN ingin memastikan pembiayaan sektor perumahan berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. Kami ingin para pelaku usaha perumahan memiliki akses modal yang lebih luas untuk mendukung percepatan pembangunan rumah rakyat,” ujar Nixon.
BTN menargetkan penyaluran tahap awal KPP sebesar Rp2 triliun hingga akhir tahun 2025, dengan rencana ekspansi lebih agresif pada tahun berikutnya.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan permodalan developer, memperkuat ekosistem perumahan nasional, sekaligus membantu pemerintah mempercepat pemenuhan kebutuhan hunian layak bagi masyarakat.
Related News
Pertamina Salurkan BBM Gunakan Pesawat Perintis ke Wilayah Bencana
Uang Primer (M0) Adjusted Tumbuh 13,3 Persen pada November 2025
Empat Proyek Strategis PGEO Berpotensi Raih Pendanaan Rp10,20 Triliun
OJK Racik Ulang Aturan soal Pergadaian, Ini Rinciannya
Airlangga: Potensi Upside Risk Lebih Besar dari Downside Risk di 2026
Peluang Pasar Makanan Halal Indonesia di Jepang Makin Terbuka





