EmitenNews.com – PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) telah menandatangani perjanjian penambahan fasilitas kredit dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mencapai Rp985 miliar.

 

Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengatakan, fasilitas kredit pertama adalah modal kerja  non revolving  dengan limit kredit Rp 285 miliar. Fasilitas tersebut berjangka waktu empat tahun dengan suku bunga 10,5%. Kredit kedua merupakan modal fasilitas kredit modal kerja (KMK) R/C terbatas 2 dengan total Rp 700 miliar dengan jangka waktu 1 tahun dan suku bunga di 10,5%.

 

Fasilitas kredit tersebut menindaklanjuti perjanjian sebelumnya, yaitu fasilitas kredit modal kerja  non revolving  sebelumnya merupakan fasilitas kredit modal kerja (KMK) R/C terbatas 1 dengan limit Rp 285 miliar, serta jangka waktu 1 tahun dan suku bunga 11%. Sementara fasilitas kredit modal kerja (KMK) R/C terbatas 2 sebelumnya memiliki limit kredit senilia Rp 350 miliar dengan jangka waktu fasilitas 1 tahun dan suku bunga mencapai 11%.

 

"Fasilitas kredit yang diperoleh dari perjanjian tersebut akan digunakan untuk tambahan modal kerja perseroan. Transaksi ini bukan transaksi material, sebab nilai transaksi tidak mencapai 20% dari ekuitas perseroan," ujar Sunanto dalam keterbukaan informasi pada laman BEI, Selasa (8/3/2022).

 

Sebagai informasi, transaksi tersebut diyakini bakal berdampak positif dan menjaga kesinambungan terhadap kegiatan operasional perseroan. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menargetkan pendapatan dapat mencapai Rp 8 triliun-Rp 9 triliun di tahun ini. Target pendapatan tersebut meningkat lebih dari 50%. Pada tahun 2022, Hartadinata berencana untuk membesarkan bisnis gadai emas dan logam mulia. Perseroan akan memperluas jangkauan bisnis gadai dari lima provinsi menjadi sepuluh provinsi di tahun ini.


Namun, hampir setengah dari pendapatan tahun ini akan dikontribusi dari kerja sama Hartadinata dengan PT Emas ANTAM Indonesia (EAI). Emas ANTAM Indonesia merupakan salah satu anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang dulunya bernama PT Abuki Jaya Stainless Indonesia.

 

Di sisi lain, perseroan telah melanjutkan kerjasama dengan PT Emas ANTAM Indonesia (EAI), dulu bernama PT Abuki Jaya Stainless Indonesia), yang merupakan anak entitas dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), anggota MIND ID BUMN Holding Industri Pertambangan.

 

Hartadinata dan EAI nantinya mengembangkan lebih lanjut dua produk emas inovatif mereka yakni Emas KITA , emas untuk semua dan dan Kencana (Keindahan Terpercaya dan Bermakna). Emas KITA yang merupakan emas premium (99,99%) sebelumnya sudah pernah mengeluarkan kepingan 0,1 gram dan 0,25 gram. Kini Emas KITA memiliki kepingan yang lebih variatif mulai dari 0,1 gram hingga 100 gram. Sedangkan Kencana merupakan koleksi perhiasan emas dengan kadar emas 99,99% yang pertama di Indonesia.

 

Kerja sama antara Hartadinata dan EAI dalam memproduksi Emas KITA dan Kencana ini gun membuat investasi emas menjadi lebih inklusif untuk berbagai macam kelompok masyarakat. "Kami memproduksi Emas KITA dengan kepingan yang beragam dari 0,1 gram hingga 100gram dengan bertujuan untuk membuat investasi emas batangan bisa diakses oleh lebih banyak kelompok masyarakat, maka dari itu sudah saatnya investasi emas bisa semakin inklusif," tutur Sandra Sunanto, Direktur Utama Hartadinata Abadi dalam webinar yang diselenggarakan belum lama ini.