BUMD Makin Berkembang, Telisik Ini Kuncinya

Para pemegang kala menerima penghargaan Top BUMD Awards 2025. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - BUMD Indonesia terus didorong berkontribusi terhadap perekonomian daerah, dan nasional. Salah satu syaratnya, harus konsisten menerapkan praktek Good Corporate Governance (GCG), dan inovasi digitalisasi. Itu napas penghargaan Top BUMD Awards 2025 kepada sejumlah BUMD seluruh Indonesia.
Penghargaan itu, rutin digelar Majalah TopBusiness berkolaborasi dengan sejumlah lembaga atau pakar bidangnya, antara lain Institut Otonomi Daerah (I-Otda). Nah, guna mendapat penghargaan telah digelar sejak 2016 itu -tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-10-, setiap BUMD harus melewati proses penilaian oleh Dewan Juri Top BUMD Awards 2025.
Ituterbagi dalam beberapa tahap sedari pengisian kuesioner, wawancara penjurian, dan sidang pleno dewan juri. Berlangsung di Hotel Raffles Jakarta, Senin, 28 April 2025, acara puncak Top BUMD Awards 2025 tersebut dihadiri 1.000-an orang. Peserta dari berbagai kalangan seperti petinggi BUMD, kepala daerah penerima penghargaan, pakar/konsultan bisnis, media massa, dan lain-lain.
Top BUMD Awards 2025 mengangkat topik sebagai berikut: Tata Kelola dan Digitalisasi dalam Membangun Kinerja Bisnis dan Layanan BUMD. Selain mendalami keberhasilan kinerja, dan layanan sudah dicapai, penyelenggara juga mendalami kebijakan, dan implementasi tata kelola perusahaan secara baik alias good corporate governance (GCG). “Tata kelola perusahaan menjadi isu sangat kuat akhir-akhir ini. GCG menjadi aspek sangat penting, dan fundamental untuk diimplementasikan BUMD di Indonesia,” tutur M. Lutfi Handayani, Ketua Penyelenggara Top BUMD Awards 2025.
Itu sejalan Peraturan Pemerintah (PP) No 54 Tahun 2017 tentang BUMD, terutama dalam pasal 7 dan 8 bahwa pengelolaan BUMD harus didasarkan pada tata kelola perusahaan yang baik. Top BUMD Awards digelar untuk mendukung pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang didalamnya mengatur mengenai maksud dan tujuan didirikannya BUMD.
Kalau GCG, digitalisasi, dan inovasi-inovasi berbasis digital tersebut banyak digunakan BUMD Indonesia, akan makin banyak bermunculan BUMD hebat, dan terus melakukan inovasi perbaikan dalam pengelolaan bisnis. “Sehingga bisa berkontribusi dalam membangun perekonomian berkelanjutan tingkat daerah maupun tingkat nasional,” imbuh Lutfi.
Berdasar data 2024, ada 1.073 BUMD seluruh Indonesia. Itu dengan jumlah aset Rp961,1 triliun, ekuitas Rp257,6 triliun, pendapatan Rp115,2 triliun, dan laba bersih Rp24,3 triliun. Adapun rasio ROA 2,53 persen, ROE 9,43 persen, dan net profit margin 21,09 persen. Rasio-rasio keuangan itu, sedikit lebih baik daripada rasio keuangan BUMN yang memiliki ROA 2,8 persen, ROE 9,32 persen, net profit margin 10,48 persen.
Lutfi menjelaskan, Top BUMD Awards 2025 diikuti 238 BUMD dari total 1.073 BUMD Indonesia. Melejit 8,2 persen dibanding edisi 2024 sejumlah 220 BUMD. Sejumlah nama pemenang penghargaan Top BUMD Awards 2025 sebagai berikut. Yaitu, Perumda Air Minum Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu, Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal, Minyak dan Gas Bumi (Perseroda), Perumda Air Minum Danum Benuanta, dan Perumda Pembangunan Sarana Jaya.
Selanjutnya, ada Perumda Air Minum Tirta Merapi Klaten, Bumi Laksamana Jaya, Air Minum Berkah Banua (Perseroda), Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Perumda Dharma Jaya, dan Perumda Air Minum Kota Padang. Selain itu, BUMD berikut muncul sebagai pemenang. Meliputi Tirta Asasta Depok (Perseroda), Perumda Air Minum Duasudara Kota Bitung, Migas Mandiri Pratama Kaltim, BPR Syariah Kotabumi (Perseroda), Perumda Delta Tirta Sidoarjo, dan Perumda Tirta Hidayah Kota Bengkulu. Dan masih ada sejumlah nama BUMD lain yang muncul sebagai penerima penghargaan.
Nah, dari total pemenang, ada BUMD mendapat penghargaan Golden Trophy (peraih level bintang 5 dalam 3 tahun berturut-turut), dan Platinum Trophy (peraih level bintang 5 dalam 5 tahun berturut-turut). Antara lain Perumdam Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan, RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, Perumdam Mojopahit Mojokerto, Perumda Air Minum Tirta Uli Kota Pematangsiantar, Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan, Jamkrida Jatim (Perseroda), Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat, Perumda Air Minum Tirta Mayang Kota Jambi, dan Perumda PDAM Tirta Marta Kota Yogyakarta.
Sebagai pembicara kunci pada acara puncak itu, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri RI (BSKDN Kemendagri), Dr. Yusharto Huntoyungo mewakili Menteri Dalam Negeri itu menyampaikan, sejatinya diharapkan setiap propinsi punya setidaknya 28 buah BUMD. “Tetapi, saat ini, kesenjangan antar-propinsi masih terjadi dalam hal jumlah BUMD,” kata dia.
Ada propinsi punya ratusan BUMD, seperti Propinsi Jawa Tengah. Pada sisi lain, ada propinsi dengan jumlah BUMD masih sedikit. Di sisi lain, untuk memberi keyakinan, BUMD perlu payung hukum. Dan, dalam hal itu, sudah ada regulasi yang mengatur berbagai aspek pengelolaan BUMD. Itu bisa membantu BUMD untuk lebih maju. “Kami berharap tiap propinsi bisa memiliki lebih banyak BUMD,” ingat Yusharto.
Dalam membina, dan mengembangkan BUMD, pemerintah daerah seyogianya melakukan pemetaan. Di sini, pemerintah daerah perlu mengidentifikasi BUMD bisa, dan perlu didorong berkembang lebih cepat. “Dengan demikian, BUMD tersebut bisa lebih berkontribusi ke daerahnya,” jelas dia.
Ketua Dewan Juri Top BUMD Awards 2025, Prof. Djohermansyah Djohan, menjelaskan kriteria penilaian digunakan dalam penghargaan tersebut. “Kriteria utama penilaian dilakukan Dewan Juri Top BUMD Awards 2025 mengacu pada empat aspek penting untuk menentukan level bintang penghargaan dari Bintang 1 sampai tertinggi, yakni Bintang 5 (level tertinggi),” tukas Prof Djo, panggilannya.
Kriteria penilaian itu antara lain pertama, BUMD memiliki pencapaian kinerja bisnis secara baik, dan bekelanjutan. Kedua, BUMD terus melakukan perbaikan melalui berbagai Improvement atau inovasi. Ketiga, BUMD memiliki kontribusi besar dalam pembangunan daerah. Keempat, BUMD mengedepankan tata kelola perusahaan dengan baik, atau telah menerapkan GCG secara baik, telah banyak memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan aktivitas bisnis, dan layanan.
“Sedang untuk meraih level bintang 5, ada tambahan kriteria yakni, ada prestasi atau hal unik dari BUMD, yang dapat menjadi benchmark/contoh/inspirasi bagi BUMD lainnya. Jadi, untuk menjadi Top BUMD Bintang 5, selain harus memiliki kinerja bisnis sangat baik, juga harus memiliki hal-hal tertentu dinilai sangat menonjol, dan layak direkomendasikan/menjadi benchmark bagi BUMD lainnya,” imbuh Djo.
Nah, dari proses penjurian itu ada beberapa temuan penting. Pertama, kinerja dan layanan BUMD, terutama peserta Top BUMD Awards 2025, terus mengalami peningkatan. Itu terbukti banyak BUMD naik kelas. Sebelumnya berada di level bintang 3, tahun ini sebagian sudah naik level ke bintang 4. Dan tidak sedikit pula tahun lalu masih bintang 4, namun sekarang sudah di level bintang 5, sebagian sudah mendapat Golden Trophy, dan Platinum Trophy.
Related News

Jamin Keamanan Pengguna, TRIV Raih Most Downloaded Crypto App

Cadangan Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah, NFA Optimis Swasembada

TPMA Setujui Bagi Dividen Rp280,5M, Ini Jadwalnya

Harga Emas Antam Turun Tipis Rp1.000 per Gram

Lunasi Utang di Bank, RUPSLB DFAM Setuju Beri Pinjaman ke Anak Usaha

Polemik PKPU PSR, Dugaan Rekayasa dan Etika Hukum yang Dipertanyakan